Sahabat Selamanya
"Ada pesanan tambahan?"
Waiters berseragam merah dan berkuncir kuda itu mengangkat notes di tangannya. Ayah calvin menatap Bunda Alea. Sementara itu, Bunda Alea masih membolak-balik daftar menu.
"Saya mau...nachos." putusnya.
Tangan si waiters bergerak naik-turun. Setelah membacakan ulang pesanan, ia bergegas pergi. Bunda Alea memandangi punggungnya sampai menghilang di balik pintu dapur.
"Hmmm...sebenarnya dia cantik. Andai saja dia mau menggerai rambutnya." komentar Bunda Alea.
Ayah Calvin mendengarnya. Ia pandangi rambut pendek Bunda Alea.
"Kau sendiri? Kenapa memotong rambutmu, Princess? Mantan gadis Sunsilk mestinya percaya diri dengan rambutnya..."
"Tak ada hubungannya dengan modeling." Bunda Alea menjawab singkat.
Hati Ayah Calvin tergelitik untuk bertanya lebih jauh. Tetapi ia menelan rasa penasarannya.