Ya, itulah minggu yang kelam. Rasanya minggu ini begitu panjang. Paling aneh ya ketika momen ditinggal itu. Bicara soal ditinggal, Young Lady cantik ingin melempar isu yang tak populer karena ditinggal orang. Isu tak populer yang belum tentu jadi bahan perhatian, atau belum tentu semua orang mau membicarakannya.
Tapi...
Young Lady masih ragu. Sebab isunya bukan politik. Bukankah hanya politik yang laku di Kompasiana?
Apakah narasi medis yang dibungkus dalam alur cerita cukup menjadi magnet di Kompasiana? I'm not sure. Satu hal yang pasti: Kompasiana tidak mungkin mendekatkan Young Lady pada peluang untuk mengadaptasinya. Itu sudah jelas. Yah we knowlah.
Meski begitu, Young Lady sudah berjanji untuk memuat novelet ini ke K. Janji harus ditepati. Walau di dasar hati masih terselip sejumput keraguan.
Honestly, semangat menulis cantik di Kompasiana lumayan turun gegara satu dan lain peristiwa. Kemarin-kemarin tak pernah setengah hati...cieee, kayak lagunya Tompi. Sekarang jadi setengah hati.
So...?