Hari Ulang Tahun Bunda
Kelas Jose kedatangan murid baru. Namanya Tamara Aisyah Sayidina. Tamara berambut panjang dan berwajah perpaduan Jawa-Eropa. Ia secantik Silvi. Bedanya, Tamara bermata hitam dan Silvi bermata biru.
Semua anak menyukainya. Selain cantik, Tamara pintar dan baik. Ia sering berbagi bekal dengan teman-temannya. Bekal bawaan Tamara banyak sekali. Kata Tamara, semua itu buatan tangan Bundanya.
Tamara tinggal bersama Bunda Dinda. Tiap hari, ia diantar-jemput Bundanya. Jose iri melihat Tamara dan Bunda Dinda begitu dekat. Keinginan Jose untuk punya Bunda tak kesampaian.
"Tamara, gimana sih rasanya punya Bunda?" tanya Jose sebulan setelah kepindahan Tamara.
"Enak dong. Bunda manjain Tamara, masakin yang enak-enak buat Tamara, bikinin kue ulang tahun, jahitin gaun, waaaah pokoknya asyik." jawab Tamara riang.
Jose menggigit bibirnya. Kalau saja ini bukan mulia, ia sudah menghambur ke ruang direktur yayasan dan memprotes Ayahnya. Ayah Calvin tidak pernah mau memberikan Bunda baru buat Jose.
"Boleh nggak aku ketemu Bundamu lagi?" Jose memohon penuh harap.
"Boleh banget dong. Anggap aja Bundaku Bundamu juga."