Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wacana Stereotip Rasial, Apa yang Salah?

24 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 24 Maret 2019   06:04 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

So, Young Lady heran. Kenapa penggambaran Tionghoa Indonesia identik dengan sesuatu yang sedih, gelap, suram, dan menakutkan? Sedangkan nonpribumi lainnya dianggap menarik, bikin penasaran, layaknya tuan, bahkan udah kayak malaikat aja. Padahal beberapa di antara mereka dulunya bangsa penjajah. Oh ya, Young Lady juga lebih suka memakai kata 'Tionghoa' dibandingkan 'Cina'. Sebab kata 'Tionghoa' lebih halus, lembut, dan tidak kasar.

Ingin Young Lady membukukan skripsi itu. Menerbitkannya sampai jadi buku nonfiksi. Tapi Young Lady yakin, sulit sekali menemukan penerbit yang mau menerbitkan tulisan kontroversial seperti itu.

Hmmmm, Young Lady cantik jadi ingat novel Harry Potter dan To Kill A Mockingbird. Di sana terdapat selipan tema rasial. Kalau kalian pernah baca Harpot, pasti tahu istilah darah-murni dan darah-lumpur. Darah-lumpur dianggap berbahaya dan harus dihabisi. Padahal apa salah mereka? Justru kebanyakan penyihir darah-lumpur adalah orang yang pintar. Hermione Granger misalnya.

Sama seperti kasus kalangan Tionghoa Indonesia. Mengapa harus stereotip? Apa yang salah dari itu ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun