Ini penting, guys. Jauh-jauh hari sebelum skripsi, rajinlah menulis. Menulis apa saja. Mau artikel, fiksi, atau jurnal. Biar apa coba? Biar pas skripsian nanti, kalian lebih lancar merangkai kata. Banyak orang kesusahan menulis skripsi karena tidak terbiasa menulis.
5. Perbanyak referensi jurnal internasional
Orang Indonesia itu tergila-gila sama sesuatu dari luar negeri. Tak terkecuali di dunia akademik, dosen sering kali menuntut mahasiswa update referensi jurnal internasional. Bila penelitian kalian sudah dimuat jurnal internasional, dosen takkan berkutik. Kalau penelitian Young Lady, tahun lalu sudah masuk jurnal internasional SSRN. Ditambah lagi, Young Lady punya referensi jurnal internasional lainnya. So, lancar-lancar aja.
6. Jaga hubungan baik dengan dosen
Berhubungan baik bukan berarti cari muka ya. Artinya, kalian harus sopan sama dosen. Jaga sikap, jangan bikin masalah, datang tepat waktu, dan tunjukkan prestasi. Kalau kalian punya niat baik, dosen pasti akan memudahkan kalian. Turuti saja apa kata dosen. Kalau dosen minta revisi, segera kerjakan. Jaga hubungan baik dengan dosen sejak awal perkuliahan hingga akhir masa studi.
7. Berdoa minta dimudahkan Tuhan
Semua langkah di atas, akan sia-sia saja bila tanpa bantuan spiritual. Saat skripsian begini, justru kalian harus intim-intimnya sama Tuhan. Berdoa minta dimudahkan, minta dituntun langkahnya...cieee, kayak lagunya Maher Zain. Jangan lupa berdoa sambil berusaha.
So, untuk apa menjadikan skripsi sebagai beban?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H