Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jangan Jadikan Kantor sebagai Pegangan Tunggal

27 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 27 Februari 2019   06:32 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak alasan untuk resign. Jenuh dengan dunia kerja, lelah dengan gaya hidup no life, menjadi korban politik kantor, dll. Banyak orang takut untuk resign karena mereka hanya mengandalkan kantor sebagai sumber penghasilan utama. 

Kalian takkan takut resign bila punya sumber penghasilan lain. Pentingnya memiliki pendapatan lain agar suatu saat kalian ingin resign, kondisi keuangan kalian masih aman. Jangan sampai stabilitas ekonomi kalian terganggu setelah resign. So, carilah sumber pendapatan sampingan.

  1. Tulus di dunia kerja, tidak menyikut orang lain

Di antara sekian alasan, inilah yang paling penting. Banyak pekerja takut rezekinya direbut orang, posisinya diambil orang yang lebih kompeten. Hellooo, itu lagu lama. Ketakutan itu mendorong mereka melakukan perbuatan licik. 

Mereka menggunakan politik kantor untuk menjatuhkan orang lain yang dianggap sebagai ancaman. Mengapa? Semata karena mereka takut rezekinya dirampas. Itulah kehitaman hati pekerja yang takut diambil rezekinya. Padahal rezeki kan dari Tuhan. Buat apa menyikut orang lain? Susah mencari orang tulus di dunia kerja. 

Persaingan begitu ketat, tak terkecuali persaingan untuk mendapat rezeki dan kenaikan karier. Pilihan kembali ke diri kita. Kita mau masuk ke golongan mana. Akankah kita menjadi orang yang tulus berhati putih atau orang licik berhati hitam yang menyikut rekan kerjanya sendiri?

Bila kita ingin menjadi tulus di dunia kerja, jangan rebut rezeki orang lain. Para pekerja berhati hitam yang takut rezekinya diambil, itu karena mereka hanya memiliki satu sumber penghasilan. Kombinasi buruk antara matinya kreativitas, hidup tidak berkecukupan, dan hati hitam.

Bagaimana menjadi tulus di dunia kerja? Dapatkan penghasilan lain di luar kantor. Kalau perlu, carilah penghasilan yang lebih banyak lagi di luar pekerjaan utama. Agar kita tidak perlu menyikut orang lain demi rezeki. Disikut orang, sakitnya tuh di sini. Kita tak pernah tahu betapa dalam kecewa dan doa orang yang telah kita sikut. Penyesalan datang di akhir.

Bila kita punya banyak penghasilan di luar kantor, hati akan lebih tenang. Kita pun bisa bekerja dengan tulus di kantor. Tak perlu merasa iri jika orang lain kebagian proyek ini-itu, dinas luar kemana-mana, dan promosi jabatan. Ngapain iri? Toh penghasilan kita tidak kalah banyak dari mereka.

Itulah empat alasan kita tidak boleh menjadikan kantor sebagai satu-satunya sumber biaya hidup. Coba pikirkan jenis pekerjaan sampingan yang kalian suka untuk menambah penghasilan. 

Zaman digital, peluang makin terbuka lebar. Jualan online, misalnya. Kalian bisa handel toko online kalian di sela-sela kesibukan kerja. Bagi yang suka memotret, bisa jadi food fotografer. 

Yang suka modeling kayak Young Lady cantik, bisa jadi freelance model. Bagi yang pintar jadi stage manager dan mengelola event, bisa ambil job event organizer di akhir pekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun