Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Tulang Rusuk Malaikat] Kisah Pria Berlesung Pipi

14 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 14 Oktober 2018   07:57 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita mungkin tak bersama lagi

Bila nanti esok hari

Kutemukan dirimu bahagia

Izinkan aku titipkan

Kisah cinta kita selamanya (Kerispatih-Demi Cinta).

Mata Abi Assegaf terpejam. Ia terhipnotis dengan alunan biola dan suara barithon Adica. Owner radio dan penyiar program religi itu tahu persis,mana suara bagus dan mana yang tidak. Ia bisa menilai dengan mudah. Bukan hanya suara bagus, Abi Assegaf meraba ketulusan dalam nyanyian itu.

"Abi, saya belum bisa berhenti dari kios korannya Koh Bast karena saya butuh uang untuk membeli bunga tabur tiap hari. Koh Bast membayar saya setelah semua koran diantarkan. Saya..."

"Aku mengerti, Nak. Tak perlu risau. Aku mau menemanimu ke makam Michael dan membelikan bunga tabur setiap hari." sela Abi Assegaf, suaranya bergetar.

Adica menggeleng. Tak enak menerima satu lagi bentuk kasih sayang pimpinannya. Jujur saja, sejak Michael Wirawan meninggal, Abi Assegaf telah menjadi ayah kedua untuknya. Namun, dia tak bisa terus-menerus menerima kebaikan pria itu.

Belum sempat Abi Assegaf menanggapi, Adica menjatuhkan biolanya. Tubuhnya limbung. Cepat-cepat Abi Assegaf menangkap tubuh tinggi semampai itu, menahannya sebelum terjatuh.

"Ya Allah...Nak, tubuhmu panas sekali. Ayo kita ke rumah sakit."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun