Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Tanpa Syarat

8 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 8 Oktober 2018   06:01 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jeda begitu lama. Hening yang berlalu sangat menyakitkan. Walau tak terdengar, Calisa dapat merasakan denyut kekecewaan. Anton kecewa, sangat kecewa.

"Pria itu lagi," desisnya tak terima.

"Mengapa harus Calvin Wan? Apa istimewanya dia? Apa yang kaulihat dari dia?"

Lagi, sebuah penentangan. Sinyal-sinyal penentangan dari sang sepupu yang juga cinta masa kecilnya. Anton menentang kedekatan Calisa dengan Calvin.

"Dia malaikat tampan bermata sipitku."

Anton tertawa hambar. "Malaikat? Seperti itu kaukatakan malaikat?"

"Anton, haruskah mencintai ada alasannya? Bukankah cinta sejati adalah cinta tanpa syarat?"

Skakmat. Dua pertanyaan Calisa seperti skakmat baginya.

"Calvin telah merusak hubunganku denganmu, Calisa."

Klik. Sambungan diputus. Tubuh Calisa terasa dingin. Pelan, diletakkannya iPhone ke atas nakas. Setiap pilihan mengandung risiko.

**      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun