Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Berteman dengan Pengadu

2 Agustus 2018   05:56 Diperbarui: 2 Agustus 2018   06:26 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namanya manusia, siapa sih yang sempurna? Pasti ada saja salah, kurang, dan khilafnya. Ada yang berhasil merahasiakan kekurangan dirinya. Ada pula yang tak seberuntung itu. Kekurangan dan kelemahannya terungkap.

Sungguh tidak bijak bila yang telah mengetahui kekurangan itu tidak merahasiakannya, melainkan mengadukannya. Kekurangan orang lain, kesalahan orang lain, tak pantas diumbar ke permukaan. Terlebih bila tujuannya buruk. 

Misalnya untuk menjatuhkan orang lain, membuatnya dipersulit, menghasut agar dibenci, dan membongkar aibnya untuk mempermalukannya.

Hanya pengecut bermental culas yang mengadu untuk menjatuhkan orang lain. Hindarilah berteman dengan orang yang suka mengadu. Menghindari mereka adalah jalan terbaik, seperti lagunya Seventeen.

Berhentilah mempercayai teman-teman yang bermental pengadu. Si pengadu takkan membiarkan kesalahan/kekurangan kita tersimpan aman. Ia akan mengadukannya, mempermalukan kita, membongkarnya, dan menggunakannya sebagai senjata untuk menjatuhkan kita.

Jangan terlalu dekat dengan teman bermental pengadu. Lebih baik menjaga jarak dengan mereka. Kalau perlu, kurangi interaksi dengan mereka.

Teman bermental pengadu bukanlah tempat yang tepat untuk mempercayakan rahasia. Justru rahasia kita takkan aman di tangannya. Bila kelak kita putus hubungan atau punya masalah dengannya, ia akan bocorkan rahasia itu sebagai pembalasan dendam atau cara menjatuhkan kita.

Teman bermental pengadu cenderung mudah mengadu domba. Hal-hal yang diadukannya berpotensi memecah belah relasi satu orang dengan orang lainnya. Berpikir ulang untuk berteman dengan mereka.

Pilih teman yang bisa dipercaya. Boleh mempercayai orang lain, tapi janganlah percaya seratus persen dan percayailah orang-orang yang tepat. Teman pengadu sama dengan teman bermental pengkhianat. Layakkah tipe orang seperti itu dipercaya?

Lebih baik punya sedikit teman tetapi tulus, teruji dan terpercaya dibandingkan banyak teman tetapi pengadu dan pengkhianat. Kompasianers, pernahkah kalian berteman dengan pengadu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun