Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Takut Ied Mubarak: Sebuah Pilihan untuk Menutup Hati

4 Juni 2018   05:24 Diperbarui: 4 Juni 2018   08:49 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menutup hati adalah pilihan terbaik. Pilihan yang diambil untuk menghindari kesalahan, kasus, dan pengalaman yang sama terulang dua kali. Lebih baik menutup hati saja dari pada harus terjatuh ke lubang yang sama.

Ada saat kita harus membuka dan menutup hati. Bukalah hati bila kita telah siap untuk memulai sesuatu yang baru. Bukalah hati jika kita memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan rasa sakit. Berani membuka hati, harus berani pula disakiti dan dikecewakan. Jangan berani membuka hati kalau kita tak punya kesiapan.

Sebaliknya, menutup hati layak dijadikan pilihan ketika kita memutuskan ingin sendiri. Ketika segala hal yang terbaik sudah dilakukan, dan hanya kesia-siaan yang didapat. Terkadang menutup hati adalah jalan terbaik.

Satu-satunya yang bebas dilakukan tiap individu adalah mengatur dirinya sendiri. Termasuk mengatur kapan hatinya harus dibuka dan ditutup. Jika merasa sudah saatnya, tutuplah pintu hati. Menutup hati dapat mengurangi rasa sakit dan kekecewaan. Jangan biarkan orang lain masuk dengan mudah ke hati kita. Kita bebas memiliki hati kita sendiri. Tuhan boleh memiliki dan mengendalikan hati kita, tetapi jangan sampai hati kita dimiliki dan digerakkan oleh manusia. Seperti agama, hati adalah entitas milik manusia yang sangat private.

Nah, Young Lady melakukan cara yang cukup fatal untuk menutup hati: menyakiti lawan jenis yang dekat. Mencegah jangan sampai ada cinta yang hadir. Mengingat dan menyebut keburukannya tanpa mengingat kelebihannya. Berusaha melukai makhluk bernama pria yang dekat agar mereka terluka dan agar hati ini tertutup. Sosok di balik inspirasi "Calvin Wan" sudah menjadi sasarannya selama setahun terakhir. Young Lady dengan kesadaran penuh menyakiti dan melukainya. Hanya baru-baru ini saja, ketika ada beberapa kejadian dan pengakuan tentang rasa sakit dan problema yang menimpa "Calvin Wan", seperti ada tarikan di hati Young Lady untuk berhenti menyakitinya. Meski begitu, perasaan tak terima dan keinginan untuk menutup hati masih berlanjut. Keterbukaan "Calvin Wan" dan kenyataan yang diungkapkannya tak selamanya membuat Young Lady terhenti.

Back to focus. Menutup hati juga menjadi alternatif untuk melindungi diri sendiri. Dengan demikian, hati akan aman dari serangan yang bisa menghancurkannya lagi. Menutup hati menjadi bentuk proteksi terkuat yang bisa dilakukan manusia pada hatinya sendiri.

Hanya Tuhan dan diri kita sendiri yang boleh memiliki hati kita. Genggam dan tutuplah hati kita dari faktor-faktor eksternal yang dapat melukai. Kompasianers, apa respon kalian tentang "Calvin" dan pilihan menutup hati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun