Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Takut Ied Mubarak: Sebuah Pilihan untuk Menutup Hati

4 Juni 2018   05:24 Diperbarui: 4 Juni 2018   08:49 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Calvin seorang blogger dan eksekutif muda. Sebagai eksekutif, ia memiliki network yang luas dan dekat dengan banyak wanita. Bukannya menjalin relasi dengan wanita yang selevel dengannya, Calvin malah dekat dengan seorang gadis kesepian yang tak sengaja ditemuinya di sebuah taman.

Gadis itu sering menyakiti Calvin. Walaupun ia sudah tahu bahwa Calvin menyimpan beban hidup yang begitu berat, ia tetap saja menyakiti pria tampan itu. Meski demikian, Calvin tak pernah meninggalkannya. Ia selalu ada, walau sering sekali dilukai.

Pernah satu kali Calvin menanyai si gadis. Ternyata alasan si gadis menyakitinya sangat aneh: ingin menutup hati. Satu-satunya cara untuk menutup hati dari cinta adalah menyakiti pria yang dekat dengannya. Setelah mendengar penjelaasan itu, Calvin tetap dekat dan mencintai gadis itu setulus hati.

Contoh kasus yang aneh ya. Tapi, Young Lady juga mengalaminya.

Menyedihkan bila mengingat Ramadan berlari begitu cepat. Setengahnya sudah terlewati. Tinggal sesaat lagi, lalu tibalah Ied Mubarak. Hampir semua orang senang menyambut Ied Mubarak. Datangnya Ied Mubarak berarti libur panjang, makanan lezat, uang tunjangan hari raya melimpah, dan berkumpul dengan keluarga.

Orang-orang bergembira menyambut hari kemenangan. Tapi tidak bagi Young Lady. Ingin rasanya waktu dihentikan saja, atau minimal diperlambat ratusan kali lipat agar Ied Mubaraknya nanti saja. Bahkan tak usah sama sekali.

Honestly, Young Lady cantik takut dengan Ied Mubarak. Mengapa bisa begitu? Takut karena suatu alasan. Hmmm kalian boleh menertawakan ketakutan ini bila kalian merasa lucu.

Young Lady takut kejadian Ied Mubarak tahun lalu terulang kembali. Kejadian yang belum bisa terlupakan hingga kini. Sepotong momen yang masih meninggalkan luka, seperti salah satu judul lagunya Alika.

Masih terhujam dalam ingatan. Tahun lalu, Young Lady menghabiskan hari pertama Ied Mubarak di sebuah rumah ibadah agama lain dan diusir oleh seorang calon rohaniwannya. Young Lady sangat menghindari tempat itu. Kalau bisa, selama sisa hidup tak usah lewat atau ke sana lagi.

Sebuah kenangan yang masih membekas sampai sekarang. Sebentar lagi Ied Mubarak. Ketakutan itu naik lagi ke permukaan.

Gegara kejadian itu, Young Lady memutuskan untuk menutup hati. Kehilangan kepercayaan pada banyak hal. Tak lagi mengharapkan cinta kasih manusia. Cukup cintanya Allah saja.

Menutup hati adalah pilihan terbaik. Pilihan yang diambil untuk menghindari kesalahan, kasus, dan pengalaman yang sama terulang dua kali. Lebih baik menutup hati saja dari pada harus terjatuh ke lubang yang sama.

Ada saat kita harus membuka dan menutup hati. Bukalah hati bila kita telah siap untuk memulai sesuatu yang baru. Bukalah hati jika kita memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan rasa sakit. Berani membuka hati, harus berani pula disakiti dan dikecewakan. Jangan berani membuka hati kalau kita tak punya kesiapan.

Sebaliknya, menutup hati layak dijadikan pilihan ketika kita memutuskan ingin sendiri. Ketika segala hal yang terbaik sudah dilakukan, dan hanya kesia-siaan yang didapat. Terkadang menutup hati adalah jalan terbaik.

Satu-satunya yang bebas dilakukan tiap individu adalah mengatur dirinya sendiri. Termasuk mengatur kapan hatinya harus dibuka dan ditutup. Jika merasa sudah saatnya, tutuplah pintu hati. Menutup hati dapat mengurangi rasa sakit dan kekecewaan. Jangan biarkan orang lain masuk dengan mudah ke hati kita. Kita bebas memiliki hati kita sendiri. Tuhan boleh memiliki dan mengendalikan hati kita, tetapi jangan sampai hati kita dimiliki dan digerakkan oleh manusia. Seperti agama, hati adalah entitas milik manusia yang sangat private.

Nah, Young Lady melakukan cara yang cukup fatal untuk menutup hati: menyakiti lawan jenis yang dekat. Mencegah jangan sampai ada cinta yang hadir. Mengingat dan menyebut keburukannya tanpa mengingat kelebihannya. Berusaha melukai makhluk bernama pria yang dekat agar mereka terluka dan agar hati ini tertutup. Sosok di balik inspirasi "Calvin Wan" sudah menjadi sasarannya selama setahun terakhir. Young Lady dengan kesadaran penuh menyakiti dan melukainya. Hanya baru-baru ini saja, ketika ada beberapa kejadian dan pengakuan tentang rasa sakit dan problema yang menimpa "Calvin Wan", seperti ada tarikan di hati Young Lady untuk berhenti menyakitinya. Meski begitu, perasaan tak terima dan keinginan untuk menutup hati masih berlanjut. Keterbukaan "Calvin Wan" dan kenyataan yang diungkapkannya tak selamanya membuat Young Lady terhenti.

Back to focus. Menutup hati juga menjadi alternatif untuk melindungi diri sendiri. Dengan demikian, hati akan aman dari serangan yang bisa menghancurkannya lagi. Menutup hati menjadi bentuk proteksi terkuat yang bisa dilakukan manusia pada hatinya sendiri.

Hanya Tuhan dan diri kita sendiri yang boleh memiliki hati kita. Genggam dan tutuplah hati kita dari faktor-faktor eksternal yang dapat melukai. Kompasianers, apa respon kalian tentang "Calvin" dan pilihan menutup hati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun