Sesuatu yang indah
Terlahir dari rasa
Dan rasa itu karunia Illahi (Andi Arsyil, Oki Setiana Dewi, Marshanda, Kolidi Asadil Alam-Dari Sujud Ke Sujud).
** Â Â Â Â
Alphard itu melaju menembus keremangan pagi. Berbelok di tikungan depan kompleks perumahan. Meluncur mantap di jalan raya yang masih sepi. Jumat pagi begini, biasanya ruas jalan depan kompleks tempat tinggalnya jauh lebih lengang.
Tujuan pertamanya adalah masjid. Masjid besar yang bergandengan mesra dengan gereja dan vihara. Ketiga tempat ibadah itu berdiri berdampingan tanpa kendala. Tenang, anggun, dan toleran.
Turun dari mobil, ponselnya berdering. Telepon dari gadis itu lagi.
"Calvin...kamu masih bosan menulis ya? Kamu tahu, banyak pembaca media itu yang menunggu tulisanmu. Tuh lihat, komentar terakhir mereka di artikelmu tentang bit coin. Oh ya, kamu sudah shalat Subuh?"
Luar biasa My Lovely Silvi, pikir Calvin geli bercampur gemas. Gadis cantik berdarah campuran Sunda-Inggris itu berbicara sangat cepat dengan artikulasi yang jelas. Tidak terpeleset sama sekali. Mungkin karena insting bawaannya sebagai penyiar radio, MC, dan story teller.
"Iya, Silvi. Aku libur menulis ya? Dan libur membacakan lanjutan buku itu untukmu." Calvin berkata lembut, tersenyum kecil.
"I see. That's ok. Sudah shalat?" ulang Silvi.