Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Picky

5 Februari 2018   06:04 Diperbarui: 5 Februari 2018   06:09 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai kau kembali

Ku ingin kau tahu, aku sungguh rindu kamu

Ku ingin kau tahu

Rindu yang kita rasa, buktikan cinta kita

bersemi selamanya (Bunga Citra Lestari ft Joe Taslim-Rindu Kamu).

Kian larut, malam kian dingin. Di saat kebanyakan orang lebih memilih terlelap di balik selimut, Calvin justru bangun. Tahajud, menulis artikel, lalu bermain piano. Untaian lirik lagu bernafas kerinduan ia nyanyikan sepenuh hati.

Lagu itu untuk calon istrinya. Gadis yang dianggap terlalu picky. Calvin pun menganggapnya begitu. Perlu proses panjang untuk mendapatkan hatinya.

Sebentar lagi pria oriental itu akan segera menikah. Membalik status singlenya. Mengakhiri kesendiriannya.

Bahagiakah ia? Tentu saja. Setelah lama bertahan dalam kesendirian, akhirnya ia menemukan belahan jiwa. Namun, sejumput kecemasan merayap pelan di hati kecilnya. Cemas mengira-ngira berbagai kemungkinan terburuk.

Calon istrinya terlalu picky. Bagaimana bila nanti setelah menikah dia masih membanding-bandingkan Calvin dengan pria-pria lain di masa lalunya? Bagaimana bila ia tak bisa menerima Calvin sepenuh hati? Bayangan ketakutan berkejaran tanpa henti.

Jemarinya bergetar. Kedua tangannya terasa dingin. Hatinya dibanjiri kekhawatiran. Calvin tertunduk dalam, rindu bercampur khawatir. Risikonya menikahi wanita picky yang berkali-kali pernah patah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun