"Calvin!"
Diiringi seruan tertahan, Rossie berlari mengejar brankar itu. Ia berhasil mengejarnya. Menggenggam tangan Calvin erat. Tak bisa diingkari, hatinya dipagut kecemasan.
"Rossie..." lirih Calvin, matanya setengah terbuka.
Rossie tak sanggup berkata-kata. Genggamannya di tangan Calvin bertambah erat.
Dari arah berlawanan, terlihat sebuah brankar yang lebih kecil. Salah seorang suster memanggil namanya. Mengabarkan bila kondisi Patricia drop. Rossie terjebak dilema. Manakah yang harus ia pilih? Menemani Calvin atau menemani Patricia?
Akhirnya ia mengambil keputusan. Dilepaskannya tangan Calvin. Lalu ia bergegas menyusul suster yang membawa brankar Patricia.
Calvin kembali ditinggalkan. Ia tak berdaya menatapi sosok langsing Rossie yang kian menjauh. Hatinya hancur. Sebenci itukah Rossie pada dirinya?
** Â Â Â
https://www.youtube.com/watch?v=WdT6HANeBV4