Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalung Kejujuran

20 Desember 2017   05:52 Diperbarui: 20 Desember 2017   05:59 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Silvi Sayang, ingat nggak apa kata Ayah?"

"Ingat, Ayah. Kita harus jujur. Jangan ambil barang yang bukan milik kita."

"Pintar...nah, kalung itu kan bukan punya Silvi. Harus dikembalikan dong."

Aku mengangguk. Kupegang tangan Ayah Calvin erat. Aku sudah berhenti menangis.

"Aku nggak tahu siapa yang punya kalung itu, Ayah." ujarku sedih.

Ayah Calvin menggandeng tanganku. Diajaknya aku ke kamar. Dibukanya kotak berisi kalung.

"Sayang, di sini ada kartu namanya. Besok kita bisa kembalikan kalung ini." Ayah Calvin menunjukkan sebuah kartu nama yang tergeletak di dasar kotak.

"Oh iya...wah, Ayah hebat. Besok kita kembalikan kalungnya ya, Ayah." ucapku senang.

"Iya."

"Aku sayang Ayah Calvin Wan."

"Ayah juga sayang Silvi Maurinia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun