Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mata Pengganti, Pembuka Hati (17)

25 November 2017   05:53 Diperbarui: 25 November 2017   06:07 3238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Biarkan cinta ini

Hidup untuk sekali ini saja (Glenn Fredly-Sekali Ini Saja).

**     

"Sudah siap, Young Lady?"

Silvi tersenyum. Mengangkat sedikit ekor gaunnya. Putih, warna favoritnya. Busana yang ia kenakan dan peragakan hari ini. Di mata Silvi, putih adalah warna terindah. Putih lambang kesucian, lambang kemurnian. Kertas putih masih terlihat begitu polos dan asli tanpa coretan atau guratan warna lain. Pakaian putih selalu nampak bersih dan enak dipandang mata. Kulit putih membuat seseorang lebih rupawan.

Halaman belakang butik telah dimodifikasi. Meja-meja bertaplak putih dengan empat kursi putih di sekelilingnya berjajar rapi. Di atas meja, terdapat vas kaca kecil berisi bunga lily putih. Lily, bunga kesukaan Silvi. Terhampar karpet merah bertaburan kuntum-kuntum mawar putih. Pepohonan hijau yang meneduhi halaman telah ditempeli serbuk putih dan kristal es imitasi. Sebuah areal luas di tengah halaman sengaja dikosongkan untuk dance floor. Areal kosong ini ditutupi tenda berwarna ungu pucat. Setting pernikahan out door yang memukau sekaligus tak biasa.

Sempurna, pikir Silvi. Terpesona memandangi dekorasi itu. Sampai-sampai ia lupa pada beratnya gaun pengantin yang ia pakai. Gaun ini terbuat dari satin bridal. Beratnya luar biasa. Hampir sama beratnya dengan karpet.

Mengeluh? Kalau urusan modeling, Silvi takkan pernah mengeluh. Ini bagian dari pekerjaan yang paling disukainya. Selain menulis dan menyanyi tentunya.

Gaun pengantin dari satin bridal ini belum seberapa. Sepatu cantik berhak tinggi yang melekat di kedua kakinya membuat siapa pun yang belum terbiasa takkan tahan memakainya lama-lama. Silvi sudah terbiasa. High heels dengan variasi ketinggian yang berbeda-beda, bukan barang baru bagi model cantik blasteran Sunda-Inggris itu.

Ini bukan pemotretan biasa. Lebih tepat disebut pembuatan video promosi. Tujuannya mempromosikan busana pengantin karya seorang desainer ternama. Kebetulan desainer itu telah lama bekerjasama dengan Silvi dan Calvin. Sang desainer menginginkan Silvi dan Calvin sebagai modelnya.

Pada akhirnya, Calvin dan Silvi menerima tawaran itu. Dan...di sinilah kini mereka berada. Halaman butik yang diperindah dengan bunga-bunga putih. Sepasang suami-istri yang sama-sama menekuni dunia modeling. Akhirnya setelah bertahun-tahun lamanya, terlibat dalam project pemotretan yang sama. Berpasangan membawakan busana pengantin yang sangat indah karya desainer ternama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun