Makan malam romantis, sesuatu yang tak pernah lagi dirasakan Julia sejak prahara dalam pernikahannya. Malam ini ia kembali menjalani kebiasaan yang telah lama ditinggalkan. Julia sungguh-sungguh menikmati kebersamaannya dengan Calvin. Rindunya terobati. Calvin Wan yang dikenalnya seakan telah kembali.
Sementara Calvin berusaha membahagiakan Julia. Ia ingin memperbaiki segalanya. Manisnya creamy cheesecake toped with strawberry yang mereka nikmati sebagai dessert tak mengalahkan manisnya kebahagiaan atas cinta yang mulai utuh kembali. Bolehkah mereka berharap bila kebahagiaan ini tak akan berakhir?
Sesuatu yang tak terduga terjadi. Beberapa menit setelah selesai makan malam, Calvin menggenggam erat tangan Julia. Menatapnya dengan lembut.
"Apa yang paling kamu rindukan dariku?" tanyanya.
Julia tergeragap. Aliran listrik ribuan volt serasa mengaliri tubuhnya saat Calvin memegang tangannya. Sensasi kehangatan menjalar tanpa permisi.
"Hal yang paling kurindukan darimu...lagu-lagu yang kamu nyanyikan untukku."
Mendadak genggaman tangan Calvin terlepas. Julia menahan napas, dikiranya ia telah mengatakan sesuatu yang salah. Calvin melangkah meninggalkan meja yang mereka tempati.
"Calvin, kamu mau kemana?" tanya Julia panik.
Ternyata Calvin melangkah menghampiri stage kecil di tengah-tengah cafe. Menempatkan dirinya di depan grand piano hitam. Hati Julia dipenuhi kebahagiaan. Tak salah lagi, inilah yang dirindukannya.
Piano dimainkan. Calvin menyanyikan lagu untuk Julia.
Kuharap ku yang terakhir dalam hidupmu