Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akankah Kutemukan Belahan Jiwa?

26 Maret 2017   13:50 Diperbarui: 26 Maret 2017   13:58 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Bahasa yang digunakan merupakan kunci sukses-tidaknya hypnotherapy. Begitu pun dalam konseling dan beberapa metode terapi lainnya. Kata-kata yang diucapkan bersifat teraputik dan bermuatan sugesti positif...”

Tak jauh dari rumah megah bergaya kolonial itu, tepatnya di sebuah universitas, seorang gadis tengah mempresentasikan makalahnya. Acara Mahasiswa Berprestasi tengah diikutinya. Terlihat gadis berambut panjang dan bermata biru itu melakukan presentasinya dengan rileks dan percaya diri. Ia terbiasa tampil di acara-acara seperti itu.

Presentasi usai. Tepuk tangan memenuhi ruangan oval dengan red carpet itu. Dosen walinya mendekat. Membanggakannya di depan dosen-dosen lain. Mengatakan jika gadis itu juga seorang hypnotherapyst seperti dirinya.

Gadis itu melangkah anggun meninggalkan ruangan. Sesaat ia berhenti. Bukan karena menginjak tepi maxi dress broken white-nya, melainkan karena ingin bersyukur. Mensyukuri jalannya presentasi. Ia telah mencoba melakukan yang terbaik.

“Demi Allah, demi motivator dan idolaku, Nabi Muhammad, demi keluarga, demi Albert,  demi pasien-pasienku, demi anak-anak pengidap kanker di rumah perawatan itu, demi Mr. Jatmika yang membanggakanku dan membuatku merasa aman selama presentasi,  dan demi semua orang yang mencintaiku.” Gumamnya. Lalu ia mempercepat langkah. Saatnya menemui instruktur modelingnya.

Akankah gadis ini yang kelak menjadi belahan jiwa Albert? Pengganti yang lebih baik dari Anita Rossa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun