Kata mereka
Diriku selalu dimanja
Kata mereka
Diriku selalu ditimang
Oh Bunda
Ada dan tiada dirimu
Kan selalu ada
Di dalam hatiku (Melly Goeslaw-Bunda).
Kumainkan piano sambil bernyanyi. Kutatapi pigura foto Ayah dan Bunda yang terpasang di dinding. Mataku berkaca-kaca. Aku rindu Bunda. Meski kebersamaanku dengan Bunda sangat singkat, sosoknya akan selalu kukenang. Bunda menempati relung terdalam di hatiku. Jika aku masih punya Bunda, aku takkan sesedih ini. Jika aku masih punya Bunda, aku dan Ayah takkan kesepian. Jika aku masih punya Bunda, Ayah takkan menyukai Tante Chika dan ingin menikahinya.
“Kenapa Bunda tinggalin Chelsea dan Ayah? Chelsea kangen Bunda,” lirihku. Bibirku bergetar menahan haru dan kesedihan.
Azan Maghrib berkumandang. Aku bangkit dari sofa, berniat mengambil wudhu. Beberapa meter dari pintu kamar, langkahku terhenti. Aku terperangah. Ada bercak darah di gaunku. Ya Allah, apa ini?