Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kuliah Sambil Berorganisasi? Jangan Takut

18 November 2016   07:22 Diperbarui: 18 November 2016   08:00 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi universitas mau tidak mau mengajak mahasiswa yang bergabung di dalamnya untuk bersosialisasi. Menghargai orang lain, toleransi, memahami perbedaan, dan memprioritaskan kepentingan bersama. Sering kali kita dituntut mengorbankan waktu pribadi demi kepentingan organisasi. Misalnya, di saat orang lain liburan atau hang out dengan pasangan, kita harus ke kampus untuk rapat atau latihan dalam rangka persiapan event. Belajar berkorban, tidak mementingkan diri sendiri, dan berempati pada orang lain. Ilmu-ilmu dari organisasi yang takkan mungkin kita peroleh bila hanya berdiam diri saja di kelas dengan setumpuk buku teks ilmiah dan tugas makalah.

3. Menambah relasi dan pertemanan

Bandingkan saja mahasiswa yang aktif dan mahasiswa akademisi. Mahasiswa aktif akan mendapat banyak teman dari berbagai jurusan. Sedangkan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi apa pun, barangkali hanya berteman dengan mahasiswa yang satu jurusan saja. Mereka dipertemukan oleh organisasi. Bahkan terbuka kemungkinan mahasiswa menambah link pertemanan dengan mahasiswa dari universitas lain. Contohnya bila ada event organisasi antar universitas dan semacamnya.

4. Hubungan baik dengan dosen dan pimpinan universitas

Tiap organisasi pastilah memiliki pembina dan pembimbing. Pembina dan pembimbing diambil dari para dosen. Ikut organisasi berarti bisa mengenal banyak dosen dari berbagai program studi dan menjalin hubungan baik dengan mereka. Mahasiswa yang dekat dengan dosen akan lebih diperhatikan, dipermudah urusan kuliahnya, dan dikenal dengan citra positif.

Ketika ada event yang melibatkan jajaran pimpinan universitas, ketika perwakilan dari sebuah organisasi melakukan audiensi dengan pimpinan universitas, di situlah kita bisa mengenal pimpinan universitas dengan baik. Tidak hanya sekedar nama dan gelar, melainkan bertemu dan bertatap muka secara langsung. Suatu prestise tertentu yang sulit didapat mahasiswa yang hanya belajar di dalam kelas tanpa punya keinginan untuk berkontribusi pada universitasnya. Tidak semua mahasiswa punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan Rektor, Wakil Rektor, Ketua Senat Akademik, Ketua Majelis Wali Amanat, Ketua LPPM, Dewan Guru Besar, Direktur Kemahasiswaan, Direktur Akademik, Sekretaris Eksekutif, dan jajaran pejabat universitas lainnya. Masihkah kita ingin menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut?

5. Memperbanyak amal dan ibadah

Jika kita bergabung dalam suatu organisasi, kita mesti siap untuk membantu orang lain dan berkontribusi pada universitas. Kesampingkan ego dan tidak mementingkan diri sendiri. Kita belajar peka dan peduli pada permasalahan orang lain. Belajar mengerti kondisi orang lain. Menolong banyak orang dan berkontribusi untuk hal positif merupakan amal ibadah yang baik. Amalan-amalan ini tidak akan kita lakukan jika kita memutuskan tidak mengikuti organisasi apa pun.

6. Mengetahui situasi kampus berikut permasalahan-permasalahannya, dan paham isu terkini

Isu terkini di bidang politik, hukum, sosial-budaya, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan mungkin saja dibahas di perkuliahan oleh beberapa dosen tertentu yang mata kuliahnya relevan dengan hal itu. Namun saat berorganisasi, kita diajak membuka mata dan melihat ke depan dengan sudut pandang berbeda. Diajak berdiskusi soal masalah aktual dan mengemukakan solusi terbaik menurut kita atas masalah tersebut.

Begitu juga dengan universitas. Universitas mana pun pastilah memiliki masalah dan intrik politiknya tersendiri. Ada yang dinamakan politik kampus. Mahasiswa yang berorganisasi akan lebih peka dan sadar soal ini. Mereka tidak akan diam saja, apa lagi bersikap apatis. Justru mereka mempunyai kepedulian tinggi dan menginginkan permasalahan-permasalahan di dalam kampus segera menemukan pemecahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun