Ada empat kategori yang menjadi pedoman dalam pembangunan destinasi wisata berkelanjutan "Wonderful Indonesia", yaitu pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi bagi warga lokal, pelestarian budaya bagi pengunjung dan masyarakat, serta pelestarian lingkungan.
Destinasi candi Borobudur dengan Sound of Borobudur dan edukasi tentang kebudayaan di dalam reliefnya dapat memenuhi empat kategori tersebut.
Salah satu wujud nyata dari pemanfaatan ekonomi bagi warga lokal di kawasan Candi Borobudur adalah terbentuknya kelompok UMKM yang memasarkan produk lokal unggulan di kawasan wisata.
Dalam event Sound of Borobudur di Balkondes Karangrejo kemarin para pelaku UMKM juga menjajakan produknya di sekitar venue acara. Hidangan dalam event tersebut juga merupakan hasil olahan warga setempat. Pun dengan sajian menu khas Jawa Tengah.
![Tangkapan layar Sound of Borobudur](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/07/04/sdfh-60e1462506310e60bf126fd7.jpg?t=o&v=555)
Tak heran jika kemegahan Candi Borobudur yang pernah tercatat dalam 7 keajaiban dunia ini selalu terdepan dalam perhatian pemerintah dan masyarakat. Artinya, Candi Borobudur beserta kebudayaan di dalamnya, termasuk seni musik akan selalu digaungkan ke seluruh penjuru dunia.
Keberadaan musik yang sesuai dengan pahatan relief Candi Borobudur dapat mengantarkan kawasan wisata di Jawa Tengah ini menuju destinasi berkelanjutan dan mengangkat kembali suasana Borobudur pusat musik dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI