Abstrak
Anak yang berasal dari keluarga broken home, yaitu kondisi di mana orang tua bercerai atau berpisah, sering kali menghadapi berbagai tantangan psikologis dalam proses tumbuh kembangnya.Â
Artikel ini mengulas perkembangan psikologis anak broken home berdasarkan kajian literatur dan penelitian ilmiah.Â
Beberapa aspek yang dianalisis meliputi dampak terhadap kesehatan mental, perkembangan emosi, hubungan sosial, serta faktor yang dapat memoderasi efek negatif dari situasi ini.Â
Melalui tinjauan literatur dari jurnal dan artikel ilmiah, artikel ini berupaya memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai mekanisme adaptasi psikologis anak dari keluarga broken home serta strategi intervensi yang efektif.
Kata Kunci: Anak broken home, perkembangan psikologis, kesehatan mental, adaptasi emosi, hubungan sosial.
---
Pendahuluan
Perkembangan psikologis anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga sebagai agen sosial pertama dalam kehidupan mereka. Keluarga yang harmonis memberikan dukungan emosional, fisik, dan sosial yang penting bagi pertumbuhan anak.Â
Namun, ketika keluarga mengalami disfungsi seperti perceraian, anak-anak sering kali berada dalam posisi rentan secara psikologis. Anak dari keluarga broken home, umumnya mengalami gangguan perkembangan baik secara emosional maupun sosial.
Broken home didefinisikan sebagai keluarga yang mengalami disintegrasi akibat perceraian atau perpisahan permanen antara orang tua. Berdasarkan kajian dari American Psychological Association (APA, 2019), perceraian dan konflik antara orang tua dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan mental anak.Â