Media realia sering dianggap sebagai media informasi yang paling mudah diaskes dan menarik. Sebagai media informasi, media realia mampu menjelaskan hal-hal yang abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa keterangan verbal. Dengan berinteraksi langsung dengan media realia, diharapkan hal-hal yang kurang jelas, apabila diterangkan secara verbal akan menjadi jelas. Media Realia memiliki kemampuan untuk merangsang imajinasi pengguna dengan membawa kehidupan di dunia nyata ke dalam perpustakaan ataupun ke dalam kelas.
Adapun contoh dari Media Realia
Alat Peragga
Peraga berasal dari kata raga yang berarti jasad atau bentuk. Alat peraga dalam pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang riil sehingga memperjelas pengertian pembelajaran.
Karakteristik media Peraga sebagai berikut :
Bentuk serta warnanya menarik, ukuranya sesuai, Dapat memperjelas konsep dan sesuai dengan konsep pembelajaran, Dapat dipegang secara langsung oleh siswa serta guru dapat menunjukan secara langsung bagian bagian alat peraga sehingga murid lebih cepat sertamudah menangkap.
Â
Media Miniatur
Penggunaan media miniatur atau media tiga dimensi dalam pembelajaran IPA merupakan salah satu cara dalam menggantikan media pembelajaran nyata kepada siswa dalam pembelajaran. Benda tiruan seperti benda tiga dimensi yang bias disentuh dan diraba dapat memantu siswa memahami konsep materi yang diberkan guru dalam pembelajaran Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik objek maupun situasi sehingga proses pelajaran dapat berjalan dnegan baik Karakteristik dari media realia miniatur : bisa disentuh dan diraba oleh siswa, berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya, dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung k dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada.
Â
Hebarirum ( Awetan )
Herbarium adalah spesimen tumbuhan yang dikeringkan (Susilo, 2017). Pada herbarium, disamping disajikan bagian tubuh tumbuhan juga disertai keterangan identitas tumbuhan seperti nama, tempat ditemukan, sistematika, dan nama yang mengoleksi, sehingg dalam media herbarium terdapat informasi struktur.
Karakteristik dari media pembelajaran Awetan Antara lain : hebarirum yaitu benda dapat dipegang menarik, serta dapat dilihat secara  nyata biasanaya awetan hewan dan tumbuhan , tahan lama  serta menarik karena keaslianya.
Â
Maket
Media Maket Ekosistem merupakan media alat peraga tiga dimensi, karena secara fisik dibuat dalam bentuk maket. Menurut Prastowo dalam Sari (2015: 107) maket adalah bentuk tiruan (gedung, kapal, pesawat terbang, dan sebagainya) dalam bentuk tiga dimensi dan skala kecil.
Karakteristik media ekosistem maket antara lain sebagai berikut : secara fisik dibuat dalam bentuk menyerupai balok yang dapat dibuka dan ditutup , Media Maket Ekosistem terbuat dari bahan dasar berupa papan kayu atau Triplek , Maket Ekosistem terdiri dari tiruan makhluk hidup seperti binatang darat, Â pohon, rumput, Â dan bunga. Â Sedangkan makhluk tak hidup seperti batu, Â dan tanah
Â
Diorama
Salah satu media yang dapat digunakan pada pembelajaran realia yaitu media dioramma. Media diorama merupakan pandangan tiga dimensi mini yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya.
Karakteristik dari media diorama adalah sebagai berikut: Media diorama termasuk pada karakteristik benda tiruan atau disebut modified real things, Dalam diorama terdapat benda-benda tiga dimensi dalam ukuran kecil, Benda-benda itu berupa orang-orangan, pohon-pohonan, rumah-rumahan dan lain-lain, sehingga tampak seperti dunia sebenarnya dalam ukuran mini
Â
Model pembelajaran Group Investigation
Group Investigation yaitu model pembelajaran kooperatif yang mengharuskan siswa untuk aktif dan berpartisipasidalam proses pembelajaran dengan cara menggali/ mencari informasi/materi yang akan dipelajari secara mandiri dengan bahan-bahan yang tersedia (Medyasari, Muhtarom, & Sugiyanti, 2017).
Karakteristik dari Media Pembelajaran Group insvestigasion antara lain sebagai berikut: Siswa dalam proses pembelajaran dipandang sebagai subjek belajar bukan sebagai objek belajar, Siswa terlibat aktif melalui aktivitas belajar selama proses pembelajaran, Siswa diarahkan menemukan sendiri berbagai fakta, konsep, dan nilai-nilai baru dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan. Group Investigation dapat membangun semua aspek kemampuan siswa baik di bidang kognitif, afektif, dan psikomotor terutama dalam Pembelajaran
Â
Snowball Throwing
Menurut Arahman (dalam Hamdayama, 2014: 158), "Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang 9diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing peserta didik membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke peserta didik yang lain, dimana masing-masing peserta didik menjawab pertanyaan dari bola yang diterima. ". Menurut Bayor (Pane, 2013:3) menyatakan, "Snowball Throwing adalah salah satu metode pembelajaran yang aktif dalam prakteknya dan melibatkan banyak peserta didik." Peran guru hanya untuk memberikan bimbingan pada awal pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tujuan dari pembelajaran.
Karakteristik dari media realia Snowball trowing adalah sebagai berikut: Peserta didik bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis, Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan untuk melatih pemahaman siswaseputar materi, Dilakukan secara langsung antara guru dan murid serta melibatkan banyak peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H