Nilai-nilai toleransi juga terlihat dengan jelas, ketika murid-murid mampu menerima orang lain, dalam hal ini pembatik dari Pekalongan yang tidak menutup kemungkinan memiliki perbedaan suku
Memadukan kebudayaan nasional dengan kebudayaan lokal, menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi dan memberdayakan konteks atau dapat disebut dengan 3M dapat dijadikan referensi untuk mencapai profil pelajar, terutama elemen berkebhinekaan global. Karena selain sarat dengan nilai-nilai kearifan/kebudayaan lokal, nilai-nilai toleransi sudah terakomodir di dalamnya. Ibarat kata pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H