Dalam berbagai literatur agama memiliki makna teratur, yang artinya agama merupakan pedoman setiap manusia dalam bertingkah laku dan perbuatannya diatur secara teratur hingga selaras dengan hidupnya. Hal ini sejalan dengan (Pratiwi et al., n.d.) yang menyatakan bahwa dengan adanya agama berarti memberikan kita pedoman dalam menjalankan hidup, adanya tata cara dalam berjalan hingga sampai ke ridha nya Allah.
Dan pedoman yang selalu kita lakukan adalah beribadah. Ibadah bisa dikatakan sebagai psikoterapi disaat kita sedang banyak masalah. Perbedaannya adalah Ibadah ini termasuk kewajiban kita sebagai manusia yang beragama. Bagaimana pengaruh Ibadah terhadap jiwa kita?. Berikut ini adalah bentuk Ibadah yang selalu kita lakukan, yang tanpa disadari sangat memberikan efek kepada jiwa kita.
- Shalat, "saat sholat didirikan dengan menyempurnakan wudhu,  niat  yang  ikhlas,  adab-adab seperti tuma'ninah(  tenang sejenak), gerakan tidak terlalu cepat, memahami bacaan sholat maka akan mendatangkan kekhusukan dan menjadi  terapi  tersendiri  bagi  jiwa. Dengan  kata  lain,  jiwa  akan  tenang jika  shalat  dilakukan  sesuai  dengan tuntunan Rasulullah SAW. Melalui shalat, kepribadian seseorang akan   terbimbing dalam menyikapi berbagai persoalan kehidupan. Tidak mudah putus asa bila mengalami kegagalan" (Ariadi, 2013).
- Dzikir, dengan dzikir hati kita akan merasa tenang dan senantiasa mengingat Allah. Firman  Allah  swt  surat  ar-Ra'ad: 28."(yaitu)  orang-orang  yang  beriman dan hati  mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan  mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram"
- Membaca Al-qur'an, satu ayat yang kita baca akan mendapatkan pahala . Dan bisa memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Al-quran hingga sebagai koreksi diri dalam setiap perbuatan.
- Puasa, puasa merupakan salah satu sarana dalam mengontrol nafsu dan juga emosi.
- Haji, Ibadah  haji  berawal  dari  kisah Nabi Ibrahim as. Kisah ini menggambarkan  suatu  makna  bahwa perjuangan  untuk mendapatkan  ridha Allah  adalah  dengan  mengorbankan apa yang   paling   disayangi   dan dimiliki. Setelah itu dengan perjuangan  keras,  penuh  tawakal  dan pengorbanan  semua  rahmat  dan  kasih sayang  Allah  akan  tercurah  (Rudhy Suharto, 2002: 159).
- Ibadah haji dapat melatih kesabaran, melatih jiwa untuk berjuang,  serta  mengontrol  syahwat dan  hawa  nafsu.  Ibadah  haji menjadi terapi  atas  kesombongan,  arogansi, dan   berbangga   diri   sebab   dalam praktek  ibadah  haji  kedudukan  semua manusia  sama.  Permohonan  ampunan dan ditambah suasana yang bergemuruh   penuh   lantunan   Ilahi membuat  suasana  ibadah  haji  sarat dengan  nilai  spiritualitas  yang  dapat mengobarkan   rasa   semangat   yang tinggi untuk meraih ketenangan ('Utsman, 2004: 348).
- Dan ditambah dengan penjelasan dari (Ariadi, 2013), bahwa "Dengan melaksanakan ibadah haji akan   membawa   seseorang mampu bermuhasabah diri  guna  mencari  jati diri   seorang   hamba   yang   hakiki. Hakikat seorang hamba adalah senantiasa  mengabdikan   diri   dan kehidupannya  untuk  Allah  semata. Pengabdian  dengan  keikhlasan  itulah yang   mengundang  curahan   rahmat serta  ridha-Nya.  Jiwa  hamba  pun  akan suci dan tenang".
Agama tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Agama memiliki peran penting dalam setiap tingkah laku dan perjalanan manusia dalam hidupnya. Sebagai manusia yang beragama sangat perlu disadari bahwa kita memiliki Tuhan sebagai tempat bersandar dan bersujud. Kesehatan mental itu penting, maka gunakanlah Ibadah yang selalu kita laksanakan ini sebagai pedoman dan penyejuk hati. Di dalam Al-quran, berdzikir, puasa, sholat, dan haji adalah salah satu pengobat hati dan pikiran yang paling ampuh jika kita senantiasa khusyu' dan dengan niat ikhlas dalam melaksanakannya.
---
Daftar Pustaka
Ariadi, P. (2013). Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam (Vol. 3, Issue 2).
Hamid, A. (n.d.). AGAMA DAN KESEHATAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI AGAMA. In Editorial Healthy Tadulako Journal (Vol. 3, Issue 1). Abdul Hamid.
Pratiwi, M., Ushuluddin, F., Sunan, U., & Djati Bandung, G. (n.d.). Pengertian Agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H