Mohon tunggu...
Latifatul Khoirun Nisa
Latifatul Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Farmasi

Artikel ini fokus membahas tentang bagaimana kesehatan mental dalam perspektif agama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Mental dalam Perspektif Agama

27 Januari 2023   13:49 Diperbarui: 27 Januari 2023   14:10 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA     : LATIFATUL KHOIRUN NISA'

NIM         : 202210410311307

PRODI     : FARMASI H

---

Pandangan islam tentang kesehatan mental umumnya hampir sama dengan para ahli. Seperti yang kita ketahui kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting yang perlu kita jaga. Dengan berbagai  cara, salah satunya mampu beradaptasi dengan lingkungan, cerdas menjaga pikiran, baik itu dalam aspek kesehatan jiwa ataupun kesehatan spiritual. Kesehatan mental akan selalu berhubungan dengan nilai-nilai agama. "Kecenderungan hubungan agama dan kesehatan   mental   telah   banyak ditelusuri  dari zaman  kuno  yang  masih menganggap   suatu   penyakit   sebagai intervensi  makhluk  gaib,  hingga  zaman modern  yang menggunakan  alat  medis dalam mendiagnosa adanya suatu penyakit"(Hamid, n.d.).  

Menurut (Hamid, n.d.) yang menjelaskan bahwa, memiliki mental sehat berarti orang yang mampu menahan dirinya dari tekanan-tekanan yang datang pada dirinya. Terkait dengan kesehatan mental, maka kita sebagai manusia yang beragama pastinya akan selalu berhubungan dengan peran agama. Maka artikel ini membahas bagaimana kesehatan mental dalam perspektif agama.

Prof. Dr. Zakiah Daradjat (1985) mendefinisikan kesehatan mental dengan beberapa pengertian :

  • Terhindarnya   orang   dari   gejala-gejala  gangguanjiwa  (neurose)  dan dari gejala gejala   penyakit   jiwa (psychose).
  • Kemampuanseseoranguntuk menyesuaikan    diri    dengan    diri sendiri,   dengan   orang   lain   dan masyarakat    serta    lingkungan    di mana ia hidup.
  • Pengetahuan   dan   perbuatan   yang bertujuan   untuk   mengembangkan dan  memanfaatkansegala  potensi, bakat   dan   pembawaan   yang   ada semaksimal     mungkin,     sehingga membawa  kepada  kebahagiaan  diri dan  orang  lain;  serta  terhindar  dari gangguan-gangguan   dan   penyakit jiwa.
  • Terwujudnya   keharmonisan   yang sungguh    sungguh    antara    fungsi fungsi     jiwa,serta     mempunyai kesanggupan    untuk    menghadapi problem-problem biasa yang terjadi,     dan     merasakan     secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya"

Sementara menurut  Dr.  Jalaluddin dalam  bukunya  "Psikologi  Agama" bahwa : "Kesehatan mental merupakan suatu   kondisi   batin yang   senantiasa berada  dalam  keadaan  tenang,  aman dan     tentram,     dan     upaya     untuk menemukan   ketenangan   batin   dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian    diri    secara    resignasi (penyerahan  diri  sepenuhnya  kepada Tuhan)". Sesuai   dengan   pengertian Islam ditinjau  dari  segi  bahasanya  dan  asal katanya,    Islam    memiliki    beberapa pengertian, diantaranya adalah:

  • Berasal   dari   'salm'   () yang berarti damai.(QS. 8:61)
  • Berasal  dari  kata  'aslama'  () berarti menyerah.(QS. 4:125)
  • Berasal     dari     kata     istaslama--mustaslimun   (-): penyerahan total kepada Allah.(QS. 37 : 26)
  • Berasal  dari  kata  'saliim'  () yang  berarti  bersih  dan  suci.(QS. 26:89)
  • Berasal  dari  'salam'  ()  yang berarti  selamat  dan  sejahtera.(QS. 19:47) Dihubungkan dengan pengertian Islam bahwa kesehatan mental dari sisi perspektif    Islam    merupakan suatu kemampuan     diri     individu     dalam mengelola     terwujudnya keserasian antara    fungsi-fungsi    kejiwaan    dan terciptanya   penyesuaian   dengan   diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan  sekitarnya  secara  dinamis berdasarkan Al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai pedoman hidup menuju ke kebahagiaan dunia dan akhirat".

Terbukti bahwa dimulai dari kata damai, Islam sudah memberikan keyakinan kepada setiap manusia yang mendekat dan bisa memperbaiki dirinya kepada ajaran-ajaran agama islam maka Insyallah hidupnya akan damai. Begitupun sebaliknya, jika manusia menjauh dan tidak menjaga cara berpikir nya dalam dunia maka berhati-hatilah. Salah satu dampaknya jika manusia sudah tidak menemukan rasa damai di dalam dirinya maka kesehatan mental atau gangguan jiwa lah yang akan sering terjadi.

Kesehatan mental yang terjadi umumnya pada remaja, saat terlalu banyak beban yang di terima. Hingga pikiran pun menolak untuk memberikan solusi, karena merasa tidak ada tempat bagi mereka untuk bercerita. Disetiap beban yang dirasa, akhirnya dipendam dan dipikir sendiri. Padahal jika kita pahami, dengan mencoba berserah diri kepada Allah sambil menceritakan segala masalah kan meredahkan beban yang ada dipikiran. Dan jika kita ikhlaskan dengan berserah diri pasti mental kita akan lebih terjaga.

Islam dengan arti bersih dan suci, akan selaras dengan fisik maupun pikiran kita. Jika kita sudah mulai terbiasa menerapkan ajaran dan nilai-nilai dalam agama, bahkan mental kita akan terjaga. Pikiran kita ditunjun ke arah yang benar. Dan selalu terjaga dari gangguan kejiwaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun