Mohon tunggu...
Karnadi
Karnadi Mohon Tunggu... Guru - Kreator

Menyukai konten tutorial dan review tempat wisata. Menulis dibeberapa blog dan website pribadi, Affiliator Shopee, Konten kreator di Youtube dan Aktif di halaman facebook.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mispersepsi tentang Anak Soleh dan Ilmu Manfaat

29 Juni 2024   22:56 Diperbarui: 30 Juni 2024   00:11 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari beberapa contoh diatas tentu dapat kita simpulkan bahwa standar seseorang memiliki ilmu bermanfaat bukanlah orang yang pandai ilmu Agama saja. Namun seorang yang memiliki kompetensi ilmu apapun selama ilmu tersebut bermanfaat bagi diri dan orang lain.

Orang soleh bukan berarti orang yang tampak rajin ke masjid dan musholla saja, orang yang fasih membaca Alquran saja, Namun orang yang hidupnya mampu memberikan kemanfaatan bagi kehidupan diri dan orang lain.

Persepsi yang salah akan berakibat pada reaksi yang salah pula terhadap sesuatu. Seseorang yang beranggapan bahwa anak yang soleh adalah anak yang pintar mengaji, sekolah di madrasah dan belajar di pesantren saja maka akan menganggap anak yang kurang bisa mengaji, belajar di sekolah umum dan tidak pernah di pesantren sebagai anak yang tidak soleh.

Persepsi dan sikap seperti diatas merupakan kesempitan berfikir dan kesalahan dalam memahami makna ilmu bermanfaat dan anak soleh.

Wallohu a'lam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun