Mohon tunggu...
Karnadi
Karnadi Mohon Tunggu... Guru - Kreator

Menyukai konten tutorial dan review tempat wisata. Menulis dibeberapa blog dan website pribadi, Affiliator Shopee, Konten kreator di Youtube dan Aktif di halaman facebook.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Hidupmu Tampak Gagal, Hadapi dengan 4 Sikap Ini

28 Juni 2024   21:14 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:24 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memaknai taqdir dengan cara-cara tersebut diatas adalah sana-sama ekstern. Artinya kita perlu memahami dan mengkaji kembali tentang taqdir agar akidah kita tidak menjadi paham nihilisme ( tidak berbuat apa-apa, pasif ).

Jika kita ingin hidup bahagia maka jangan memikirkan apa-apa yang tidak kita miliki. Tetapi kita lebih mensyukuri apa yang kita miliki. Kebahagiaan tidak ada hubungannya dengan materi. Ini ketika kita membangun kebahagiaan internal, kita perlu unsur keyakinan akan qodho' dan qodar sehingga ketika kita mengalami kegagalan, kita tidak menyalahkan Tuhan.

Orang yang percaya dengan qodho' dan qodar tidak akan pernah putus asa dalam hidup ini. Orang percaya kepada Tuhan ketika gagal ia pasti akan bangkit lagi. Berdoalah kepada Allah namun jangan memaksa dikabulkan dan menentukan harus hari ini, besok dan seterusnya.

Allah Swt adalah Tuhan kita. Jangan menyalahkan situasi dan kondisi, jangan memelihara pesimisme dalam jiwa kita, Jangan menyalahkan taqdir Tuhan.

Kemudian yang keempat, yang menyebabkan kita sulit untuk berbuat, sulit untuk merubah masa depan adalah pengalaman-pengalaman pahit masa lalu. Kegagalan-kegagalan yang pernah Kita alami membuat kita tercekam dan tidak berani berbuat apapun.

Jangan menyimpan dendam dan kebencian dalam hatimu karena itu beban. Orang yang dendam akan menjadikan dirinya makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, bahkan berbicara pun jadi sakah semua.

Kita harus paham bedanya sekolah dengan kehidupan. Kalau sekolah kita diberi pelajaran dulu, baru kemudian kita diberi ujian. Sedangkan dalam kehidupan, kita diberi ujian dulu baru kemudian kita diberi pelajaran-pelajaran.

Wallahu a'lam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun