Sedangkan akal adalah kelompok intelektualnya atau tenaga kerjanya, yang memiliki konsep dan rencana. Hawa nafsu ( Ghodhobiyah, Amaroh ) adalah bala tentaranya. Hati harus mampu mengendalikan hawa nafsu agar menjadi baik Dan memberi perintah yang baik. Jangan sampai hati dikalahkan oleh hawa nafsu.
Kemudian manusia disebut dengan nama An-nas adalah manusia Dari segi makhluk sosial, bermasyarakat. Jika manusia membangun Basyar ( fisik ) misalnya agar tubuh kuat, sehat, tampan, itu mudah diupayakan karena ada batasan-bartasanya. Manusia membangun Insan, misalnya agar manusia menjadi baik prilakunya itu juga bisa diupayakan karena ada batasan-bartasanya.
Namun membangun manusia sebagai An-nas tidak akan ada habisnya sampai kapanpun. Membangun manusia sebagai An-nas lebih sulit karena yang dibangun adalah masyarakat. Maka betapa besar pahala bagi orang-orang yang berjuang dalam membangun kebaikan masyarakatnya bukan kebaikan dirinya, bukan pula kebaikan keluarganya.
Tidak ada gunanya berkumpul, berorganisasi, berjam'iyah jika tidak memiliki tiga agenda yaitu mengentaskan kemuskinan, membangun hal-hal positif dan membangun masyarakat yang saleh.
Pada kesimpulanya manusia disebut Basyar, Mari kita pelihara Basyar ( fisik ) agar sehat, kuat, tampan. Manusia disebut Insan, Mari kita bangun Dan pelihara akhlak dan moral yang baik. Manusia disebut An Nas, Mari kita bangun dan pelihara masyarakat yang baik.