Mohon tunggu...
Karnadi
Karnadi Mohon Tunggu... Guru - Kreator

Menyukai konten tutorial dan review tempat wisata. Menulis dibeberapa blog dan website pribadi, Affiliator Shopee, Konten kreator di Youtube dan Aktif di halaman facebook.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Manusia sebagai Al Basyar, Al Insan dan An nas

20 Januari 2024   17:45 Diperbarui: 20 Januari 2024   17:46 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Swt memiliki beberapa nama dalam penyebutanya ( Bhs Arab ). Tiga diantaranya, Basyar ( Al Basyar ), Insan ( Al Insan ) Dan Nas ( an nas ). Ketiganya memiliki arti manusia.

Manusia disebut Basyar ( Al Basyar) adalah manusia dilihat dari wujud fisik, jasmani, lahiriyah atau yang tampak oleh panca Indra. Allah Swt menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dengan memberikan alat atau sarana yang komplit.

Ada kedua mata ( penglihatan), kedua telinga ( pendengaran) kedua kaki, kedua tamgan, dan lain sebagainya. Semua dalam bentuk yang bagus Dan indah.

Terkait manusia sebagai Basyar ini, dikisahkan pada masa Nabi Yusuf para perempuan saat itu tanpa sadar mengiris jari atau tangan mereka, yang seharusnya mengiris buah-buahan ketika melihat ketampanan Nabi Yusuf.

Apa yang dilihat Perempuan-perempuan tersebut pada diri Nabi Yusuf saat itu adalah dari segi basyariyah atau wujud fisik.

Kemudian manusia sebagai Insan ( Al Insan) adalah wujud manusia yang universal, ideal, wujud manusia secara ruhani yang tidak kelihatan oleh panca Indra. 

Manusia sebagai Insan ini membawa misi kasih sayang, kebijaksanaan, ramah, santun dan sebagainya yang kemudian disebut kemanusiaan. Jadi kemanusiaan itu lahir dari wujud manusia sebagai Insan ( insaniyah ).

" Insan " ini tidak menyukai hal-hal yang munkarot ( hal-hal yang tidak disenangi/disukai ) misalnya permusuhan, pembunuhan, perpecahan, konflik, prasangka buruk dan seterusnya. Wujud manusia sebagai Insan menolak semua hal tersebut, menolak watak-watak jelek tersebut.

Namun seringkali manusia terperosok kedalam sifat-sifat buruk diatas semata karena ketidaksempurnaan insaniyahnya. Insaniyahnya dikalahkan oleh yang namanya hawa nafsu.

Manusia diibaratkan seperti istana atau sebuah kerajaan dimana raja atau pemimpinya adalah Qolb ( hati ). Manakala raja atau pemimpinya baik maka semua akan mudah diajak untuk baik.

Jika hati manusia baik maka penglihatan, pendengaran, langkah-langkah, ucapan, semua akan menjadi baik. Hati ( Qolb ) ibarat raja atau pemimpinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun