Mohon tunggu...
Lasmaria Jesika Siregar
Lasmaria Jesika Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyikapi Perubahan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari

29 Juni 2024   20:56 Diperbarui: 29 Juni 2024   20:58 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia, seperti bahasa lainnya, terus berkembang seiring waktu. Perubahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari teknologi, media sosial, budaya populer, hingga interaksi dengan bahasa asing. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada penggunaan kata-kata baru, istilah gaul, serta adaptasi bahasa asing yang masuk ke dalam percakapan kita. Bagaimana sebaiknya kita menyikapi perubahan ini?

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyikapi perubahan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1. Memahami Sumber Perubahan

Perubahan bahasa tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa sumber utama yang mempengaruhinya:

•Teknologi dan Media Sosial: Kemajuan teknologi memperkenalkan istilah-istilah baru yang sebelumnya tidak ada, seperti "unggah" (upload) dan "swafoto" (selfie). Media sosial juga mempercepat penyebaran istilah gaul di kalangan anak muda.

•Budaya Populer: Film, musik, dan acara televisi sering kali memperkenalkan kata-kata baru yang kemudian diadopsi oleh masyarakat.

•Interaksi dengan Bahasa Asing: Globalisasi membuat kita semakin sering berinteraksi dengan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, yang banyak menyumbangkan kosakata baru dalam bahasa Indonesia.

2. Menjaga Keaslian Bahasa

Meskipun perubahan bahasa adalah hal yang alami, penting untuk tetap menjaga keaslian dan kelestarian bahasa Indonesia. Ini bisa dilakukan dengan:

•Menggunakan Kata Baku: Sebisa mungkin, gunakan kata-kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dalam komunikasi resmi.

•Mempelajari Ejaan yang Disempurnakan (EYD): Memahami dan menerapkan EYD dalam menulis dan berbicara dapat membantu menjaga kejelasan dan keseragaman bahasa.

•Menghargai Bahasa Daerah: Indonesia kaya akan bahasa daerah yang juga perlu dilestarikan. Memahami dan menggunakan bahasa daerah dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia.

3. Fleksibilitas dalam Berbahasa

Di sisi lain, fleksibilitas juga penting agar bahasa tetap relevan dan dinamis. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:

  • Menerima Kata Baru: Tidak ada salahnya menerima kata-kata baru yang muncul, asalkan penggunaannya sesuai dengan konteks dan tidak merusak struktur bahasa.
  • Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman: Terbukalah terhadap perubahan dan siap beradaptasi dengan kosakata baru yang terus berkembang.
  • Mengajarkan Bahasa dengan Kontekstual: Dalam mengajar bahasa, baik kepada anak-anak maupun penutur asing, gunakan contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

4. Menghadapi Tantangan dan Peluang

Perubahan bahasa membawa tantangan, seperti kebingungan dalam memahami istilah baru atau kekhawatiran terhadap hilangnya kosakata asli. Namun, perubahan ini juga membuka peluang untuk memperkaya bahasa Indonesia dan menjadikannya lebih inklusif.

Menyikapi perubahan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari memerlukan keseimbangan antara menjaga keaslian dan fleksibilitas. Dengan memahami sumber perubahan, menjaga keaslian bahasa, dan tetap fleksibel, kita dapat memastikan bahasa Indonesia tetap hidup dan relevan di tengah dinamika zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun