Mohon tunggu...
Laskar_pemuda
Laskar_pemuda Mohon Tunggu... -

Beri aku 10 pemuda akan kuguncang dunia!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sistem Keamanan JIS Super Ketat, Dasar Gugatan Rp1,6 Triliun Sulit Diterima

10 Juni 2015   17:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Pengawasan terhadap siswa JIS juga dilakukan super ketat, tidak hanya saat jam belajar tetapi juga saat istirahat. Khusus untuk siswa TK, saat jam istirahat dan bermain di halaman tetap diawasi oleh setidaknya empatorang asisten guru. Keempat asisten guru berdiri berpencar mengawasi mereka bermain. Bila ada anak menghilang dari pantauan, maka asisten guru terdekat dengan anak saat terakhir terlihat segera mencarikeberadaannya.

 

“Jam istirahat anak TK dan anak SD bergantian sehingga akan mudah mengawasinya,” kata asisten guru di kelas MAK, Luciana Kristina yang merupakan asisten Neal Murphy di ruang kelas Anggrek.Luciana menegaskan, ruang toilet dan ruang kelas untuk anak TK sangat berdekatan. Untuk mencapainya hanya perlu 40 detik saja. Bila anak sudah bisa berkemas-kemas di toilet sendiri, maka asisten guru tidak akan mendampinginya. Namun akan langsung dicari bila dalam tiga menit tidak langsung kembali ke ruang kelas. Luciana yakin dengan sistem kerja di ruang Anggrek tersebut, tidak memungkinkan terjadinya pelecehan seksual seperti yang dialami laporkan orang tua MAK dalam kurun waktu Desember 2013-Maret 2014. Sebab kejadiantersebut memerlukan waktu lebih dari lima menit untuk melakukan sodomi terhadap MAK yang dilakukan enam orang petugas kebersihan dari PT ISS di yang toilet anggrek saat jam sekolah.

 

Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa B. Nahrawardaya menilai, selama ada pembatasan waktu atau interval kunjungan siswa ke kamar kecil, maka perbuatan pelecehan seksual akan sulit terjadi. Sekali saja si anak terlambat kembali ke kelas maka akan segera disusul oleh asisten guru.Apalagi dalam video saat rekonstruksi yang diperagakan MAK, tampak seolah menjadi aktor yang harus bersedia mengikuti arahan penyidik. “Dalam video yang saya dapat, si anak tampak bingung dan dapat dibawa bahwa si anak sebenarnya tidak mengalami peristiwanya. Pendek kata, si anak tidak menjadi korban sodomi,” tegas Mustofa. 

 

Sumber : http://www.gresnews.com/…/1430185-sistem-keamanan-jis-supe…/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun