Mohon tunggu...
Laskar Hidzib
Laskar Hidzib Mohon Tunggu... Jurnalis - Hanya Orang Biasa. Panggil Saja Manusia Tanpa Nama

Bukan siapa-siapa. Hanya anak pasangan petani sederhana yang tidak ingin hidupnya berlalu saja tanpa makna. Terobsesi pada kata-kata yang cerah-gerakkan manusia. Senang mendengar dan berbagi cerita, namun tak pernah mau berbagi suaranya dengan yang lain. Sebab, menulis merupakan sarana yang digunakannya untuk berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah dan Dualisme HMI

9 Februari 2019   10:36 Diperbarui: 9 Februari 2019   11:02 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah sekelumit sejarah dualisme dan konsekuensi yang harus ditanggung. Oleh sebab itu, akhiri dualisme dan bersatulah kembali. Belajarlah dari sejarah kelam itu, dan mulailah menyusun masa depan yang lebih baik. Dualisme tidak menguntungkan organisasi, justru arogansi dan dignity yang melambung.

 Dualisme bukanlah perilaku terpuji, yang prestasi itu adalah soliditas. Dan "bridge" lebih baik dari "wall". Bridge is better than wall, membangun jembatan lebih baik daripada membangun dinding. Insan akademis harus akademis, baik pola pikir, sikap maupun perilakunya. Semoga dualisme bermetamorfosis kepada penyatuan, jayalah HMI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun