Inilah sekelumit sejarah dualisme dan konsekuensi yang harus ditanggung. Oleh sebab itu, akhiri dualisme dan bersatulah kembali. Belajarlah dari sejarah kelam itu, dan mulailah menyusun masa depan yang lebih baik. Dualisme tidak menguntungkan organisasi, justru arogansi dan dignity yang melambung.
 Dualisme bukanlah perilaku terpuji, yang prestasi itu adalah soliditas. Dan "bridge" lebih baik dari "wall". Bridge is better than wall, membangun jembatan lebih baik daripada membangun dinding. Insan akademis harus akademis, baik pola pikir, sikap maupun perilakunya. Semoga dualisme bermetamorfosis kepada penyatuan, jayalah HMI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H