Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar adalah menyentuh kehidupan dengan cara yang tidak terduga, dan menulis adalah cara untuk membagikan cerita dari hati ke hati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengenal Es Nong-Nong, Jajanan Jadul yang Kembali Populer

1 Agustus 2024   18:07 Diperbarui: 1 Agustus 2024   18:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik olah pribadi dengan Canva 

1. Bahan Dasar
- Santan Kelapa: Es Nong-Nong menggunakan santan kelapa sebagai bahan dasar, bukan susu. Ini memberikan rasa yang lebih gurih dan tekstur yang lebih kaya dibandingkan dengan es krim berbasis susu.

2. Tekstur dan Rasa
- Tekstur Lebih Kasar: Karena proses pembuatan yang tradisional, tekstur es ini cenderung lebih kasar dibandingkan dengan es krim modern yang lebih halus.
- Rasa Tradisional: Rasa es biasanya sederhana dan klasik, seperti vanila, cokelat, atau kelapa, yang disesuaikan dengan lidah lokal.

3. Penyajian
- Gerobak dan Lonceng: Es ini sering dijajakan oleh pedagang keliling yang menggunakan gerobak dan memukul lonceng atau alat logam untuk menarik perhatian, yang menghasilkan bunyi khas "nong-nong" atau "dung-dung".
- Wadah Sederhana: Es sering disajikan dalam cone, cup kecil, atau setangkup roti. Terkadang, wadah dari bahan alami seperti pelepah pisang atau koran juga digunakan.
- Topping: Topping yang digunakan biasanya sederhana seperti meses warna-warni, kacang tanah, serutan kelapa, atau sirup.

4. Proses Pembuatan
- Metode Tradisional: Es Nong-Nong dibuat dengan menggunakan metode manual atau mesin es puter tradisional, di mana campuran es diputar dalam wadah berisi es batu dan garam untuk mencapai suhu beku.

5. Pengalaman Nostalgia
- Kenangan Masa Kecil: Bagi banyak orang, Es Nong-Nong membawa kenangan masa kecil yang manis, terutama karena kehadirannya di sekitar sekolah atau acara-acara lokal.

6. Harga Terjangkau
- Murah dan Merakyat: Harga es ini cenderung lebih terjangkau, membuatnya populer di kalangan anak-anak dan masyarakat luas.

Es Nong-Nong tidak hanya menawarkan rasa yang enak tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya kuliner Indonesia yang kaya. Keunikannya terletak pada bahan-bahan tradisional, cara penyajian, dan pengalaman budaya yang menyertainya.


Pengaruh media sosial dan budaya populer


Media sosial dan budaya populer memiliki pengaruh yang signifikan dalam kebangkitan kembali popularitas Es Nong-Nong. Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok telah menjadi platform penting bagi banyak orang untuk berbagi pengalaman mereka dengan makanan, termasuk makanan tradisional seperti Es Nong-Nong. Pengguna media sosial sering kali memposting foto dan video es ini, mengingatkan banyak orang akan kenangan masa kecil atau memperkenalkan es ini kepada generasi yang lebih muda. Tagar seperti #EsNongNong atau #KulinerTradisional sering digunakan untuk meningkatkan visibilitas dan menjangkau audiens yang lebih luas.

Influencer dan konten kreator di media sosial sering kali mencoba makanan tradisional sebagai bagian dari konten mereka. Dengan jutaan pengikut, mereka memiliki kekuatan untuk menghidupkan kembali minat terhadap kuliner seperti Es Nong-Nong. Mereka sering membagikan ulasan positif, pengalaman mencoba variasi baru, atau bahkan tutorial cara membuat es ini di rumah.

Budaya populer saat ini sering kali dipengaruhi oleh tren nostalgia, di mana orang-orang mencari kembali hal-hal dari masa lalu yang membawa kenangan indah. Es Nong-Nong menjadi salah satu jajanan yang sering disebut dalam konteks ini, karena banyak orang yang merindukan rasa dan pengalaman masa kecil mereka. Konten yang mengangkat tema nostalgia ini menarik perhatian tidak hanya generasi yang pernah mengalami, tetapi juga generasi muda yang penasaran.

Banyak festival kuliner dan acara budaya lokal kini mengangkat tema kuliner tradisional, termasuk Es Nong-Nong. Liputan media dan promosi di platform sosial sering kali mengundang masyarakat untuk mencoba kembali atau mengenal kuliner tradisional, termasuk Es Nong-Nong. Ini tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya tetapi juga memperkenalkan kuliner tersebut kepada audiens yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun