Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar adalah menyentuh kehidupan dengan cara yang tidak terduga, dan menulis adalah cara untuk membagikan cerita dari hati ke hati

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Notifikasi Kantor vs Notifikasi Anak: Tips agar Bisa Seimbang

19 November 2021   21:42 Diperbarui: 19 November 2021   23:01 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar. Sumber : KajianPustaka.com

Berkarir merupakan sebuah pilihan yang mempunyai resiko masing-masing. Menjadi wanita karir tentunya sudah melalui pertimbangan dan persiapan yang matang sebelumnya. Mulai dari segi pola asuh anak, hingga pertimbangan finansial.

Tidak mudah menjadi wanita yang memiliki peran ganda, sebagai wanita karir dan sebagai seorang ibu. Namun dengan kemajuan teknologi yang sudah semakin pesat ini, ternyata bekerja  juga dapat membantu mengembangkan  keterampilan sehingga mereka mampu  menyesuaikan  diri  dengan perkembangan  jaman  dan  teknologi.  Ibu yang  bekerja mampu memonitor  anak  melalui  teknologi di tengah jam istirahat di kantor.

Sebagai ibu dan wanita karier, tentunya kita sering dihadapi oleh keadaan ketika harus memilih antara "panggilan" kerja di luar jam kerja dengan "panggilan" anak-anak di rumah. Cukup membuat adrenalin terpacu.

Bagaimana tidak? Saat ada sedang asyik bermain dengan anak tiba-tiba ada notifikasi masuk dari kantor. Sekilas membaca notifikasi itu dari layar depan handphone sudah berhasil membuat nafas panjang. "Apa lagi ini ya?" sebuah kalimat yang terucap dalam hati.

Ingin hati langsung membalas notifikasi itu, namun apalah daya notifikasi dari anak-anak lebih kuat daripada notifikasi dari kantor. Dan tidak jarang pula akhirnya pekerjaan itu tetap saja di kerjakan di kantor.

Agar kita bisa menyeimbangkan antara waktu ditempat kerja dan keluarga, maka keseimbangan kerja sangat diperlukan.

Berikut tips yang bisa kita coba bersama.

Memberikan batasan jelas antara waktu bekerja dan waktu di luar jam kerja.

Menceritakan tentang kondisi keluarga di sela-sela jam istirahat di kantor sangat berguna. Karena, secara tidak langsung kita sedang menjelaskan bagaimana "sibuknya" kita kalau di rumah.

Misalnya, jelaskan tentang berapa jumlah anak yang kita punya, lengkap dengan usia dan kebiasaan sehari-harinya.

Berikan penegasan bahwa kalau di luar rumah kita akan fokus pada keluarga jadi semua panggilan akan slow respon menunggu suasana aman di rumah.

Dengan begitu bila di kemudian ada notifikasi masuk dari kantor, maka mereka akan memakluminya.

Tentukan skala prioritas.

Kita harus membuat skala prioritas sesuai dengan keadaan yang kita alami. Walaupun setiap orang pastinya mempunyai skala prioritas yang berbeda, namun intinya tetaplah sama yaitu mengerjakan apa yang paling prioritas saat ini.

Pada saat di rumah, sudah jelas bahwa prioritas kita adalah keluarga. Maka maksimalkan kualitas waktu bersama keluarga. Lakukan semua kegiatan yang tidak bisa kita lakukan di jam-jam kerja. Mulai menemani anak bermain, belajar, makan dan tidur.

Bila keadaan rumah dirasa sudah aman, maka sah-sah saja bila kita melanjutkan mengerjakan pekerjaan kantor itu. Misalnya, bila anak-anak sudah tertidur pulas.

Sempatkan untuk berolahraga.

Mempunyai peran ganda cukup menguras tenaga karena kita melakukan dua pekerjaan dalam satu hari. Saat bekerja, kita di tuntut untuk menjadi pekerja yang baik. Begitupun saat kita menjadi ibu, juga dituntut untuk menjadi ibu yang baik. 

Karena keluarga di rumah tidak akan pernah mengetahuinya, seberapa penat dan lelahnya kita di kantor. Yang mereka tahu adalah saatnya "bermain" bersama ibu mereka.

Disaat seperti ini kita membutuhkan tenaga ektra. Agar tidak mudah lelah dan kondisi badan yang tetap sehat, yuk sempatkan untuk berolahraga setiap harinya. Bisa dengan olahraga ringan seperti jalan atau jogging. Olahraga bisa membantu kita untuk mengontrol emosi juga loh.

Beberapa tips di atas bisa membantu kita untuk mencapai keseimbangan kehidupan di kantor dan di luar kantor. Dengan tercapainya hal ini, maka bisa meningkatkan produktifitas dalam bekerja dan bisa merangsang untuk lebih inovatif lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun