Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar adalah menyentuh kehidupan dengan cara yang tidak terduga, dan menulis adalah cara untuk membagikan cerita dari hati ke hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stop Body Shaming, Inilah Alasan Penting Kenapa Kita Harus Berhenti Melakukan Body Shaming

25 Mei 2021   11:00 Diperbarui: 25 Mei 2021   11:12 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi. Sumber : Geulgram

Menjadi korban body shaming sangat mungkin bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental, sehingga mendorong mereka untuk menyakiti diri sendiri yang dilakukan dengan sengaja.
Bahkan bisa lebih parah lagi, jika terlalu sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan berkaitan dengan hinaan fisik, seseorang bisa saja memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Nauzubillah

3. Tidak ada manfaatnya untuk kita

Tidak ada manfaat baik yang bisa kita temukan dari kebiasaan mengomentari atau mengejek fisik orang lain ini.

Mengapa? Karena kita semua harus menyadari bahwa manusia ciptaan Allah itu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bisa jadi kekurangan yang ada di mereka menjadi kelebihan di diri kita, begitupun sebaliknya.

Bila kita menghina atau mengejek fisik seseorang secara tidak langsung kita pun telah menghina dan mengejek Allah, Tuhan yang telah menciptakan kita.

4. Pelaku body shaming menunjukkan pribadi yang tidak dewasa.

Melakukan body shaming justru akan mencerminkan kelemahanmu sendiri. Orang lain akan tahu bahwa kita bukan pribadi yang dewasa dan memiliki tabiat buruk karena suka nyinyir.

Oleh karena itu, berhentilah mengomentari keburukan fisik orang lain, karena hal ini justru akan menjadi boomerang yang mencemari nama baik kita sendiri.

5. Mendorong untuk melakukan hal ekstrem.

Korban body shaming memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan hal-hal ekstrem demi memperbaiki fisiknya yang dia rasa kurang.

Misal, karena sering dibilang gendut, si A melakukan diet ekstrem yang bisa saja mengancam kesehatannya hanya agar terlihat kurus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun