GOLKAR
Komentar saya skip.
NASDEM
Komentar saya skip
PKS
Saya merasa tdk sampe hati mengomentarinya lagi. Tapi ijinkan saya mengajak kader2 lugu-naif-taklid buta-ahli surga-ahli bersilat lidah dlm parpol ini yg dlm buku sejarah mereka mencatat pernah punya presiden korup ... utk istighfar dan taubat nasuha sebab telah menjadikan agama sbg komoditas nafsu politik. Perolehan suara pe ka es malah kbh buruk dari demokrat. Bisakah partai ini merenung, sekedar berfilsafat ... telah sejauh manakah selama ini berbuat salah?
PKB
Saya jijik sebetulnya menyebut nama parpol ini, karena masih trauma dengan sepak terjang ketuanya yg tidak juga kunjung membereskan masalah TKI, bukannnya mengurangi masalah tapi malah memelihara masalah dengan kartu setan KTKLN nya. Â Terus ditambah lagi dengan kelakuan bermarturbasi menggaet Rhoma Irama ke dalam tubuh partai, tidak pelak parpol ini sedang mengangkangi akal sehat dan nurani kemanusiaannya sehingga bersedia tampil bodoh dan konyol. Tapi di situ unsur blessing in disguise-nya parpol ini, si raja dangdut memawa berkah, intinya PKB harus bisa jujur berterimakasih dengan rakyat yg bersedia menjual suara dengan kesempatan bergoyang dangdut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H