Assalamu’alaikum wr. Wb
Dengan hormat,
Pertama-tama penulis menghaturkan doa setulus-tulusnya, semoga segala aktifitas bapak baik dalam keseharian maupun dalam memimpin Buton selatan selalu di beri ridho Allah AWT dan melimpahkan karunia-Nya kepada bapak dan keluarga, Amien.
Keinginan untuk bersua langsung adalah harapan saya sebelumnya. Tetapi karena berbagai kesibukan bapak maka saya kemudian memilih menuturkan apa yang saya pikirkan yang menurut hemat saya ingin di sampaikan kepada bapak.
Namun pertama-tama saya ingin menyampaikan dengan segala hormat, bahwa penulisan surat ini bukan di dasari persepsi atau kepentingan politik tertentu tetapi hanya sebatas mengungkap fakta-fakta yang mungkin saja-menurut penulis-luput dari perhatian bapak. Di karenakan-menurut penulis- usia perkenalan bapak dengan masyarakat Buton Selatan khsususnya, elit atau aktor politik di Busel baik politisi maupun pemuda dan masyarakat masih terbilang singkat. Dan penulisan surat ini semata-mata untuk menjadi renungan-jika memang perlu-bagi kita semua.
Pak PJ yang saya Hormati,
Sekilas mengenai diferensiasi masyarakat Busel pra dan pasca pemekaran. Sebelum mekarnya Buton selatan menjadi daerah otonomi baru, masyarakat Busel boleh di sebut telah terbelah menjadi dua kubu. Faktor yang melatarinya adalah imbas pilkada tahun 2012 yang karena kepentingan tertentu diferensiasi ini di rawat oleh pemangku kepentingan.Â
Kedua kelompok ini jugalah yang ikut ‘’berkonflik’’ pada proses perjuangan pemekaran, yang karena berbagai pertimbangan satu kelompok berada pada kutub mendukung pemekaran dan satunya pada kutub sebaliknya. Sampai pada pasca pemekaran dua kelompok ini semakin menyemai diri hingga cukup mengganggu jalanya pemerintahan pada masa PJ sebelum bapak di Buton selatan.
Kekaguman saya-walaupun sempat di ragukan sebelumnya-adalah kelihaian bapak dalam mengambil sikap dan posisi yang boleh di bilang-sangat berimbang- hingga meminimalisir ‘konflik’ yang ada. Bapak walaupun agak tertatih-tatih tetapi kini mulai berhasil mewujudkan independensi dalam mengelola pemerintahan Buton selatan. Terlepas apa yang penulis tidak tahu tentang hubungan khusus bapak dengan pak Gubernur.
Belakangan, riuh di kalangan masyarakat Buton selatan mengenai isu tentang kehendak bapak untuk ikut berkompetisi di pilkada Buton selatan. Sayup-sayup terdengar dukungan mengalir deras dengan berbagai bentuknya, oleh kelompok masyarakat Busel yang berasal dari berbagai latar belakang. Setahu saya ketahui, saat ini banyak kelompok tertentu menyatakan dukungan penuh untuk bapak maju sebagai Bupati Busel. Kelompok-kelompok ini mulai mengindentifikasi diri sebagai pendukung militan bapak.Â
Baik di media sosial ataupun bertemu langsung kini banyak kelompok menyatakan dukungan penuh terhadap bapak. Di satu sisi, ini sebuah sinyal positif untuk posisi bapak sebagai bursa kandidat Bupati Busel, namun menurut hemat penulis, dukungan itu perlu di pelajari dengan hati-hati dan seksama pak PJ. Mengingat, setahu saya, beberapa kelompok yang saat ini mendukung bapak adalah tim-tim dari kandidat lain sebelumnya. Bahkan ada beberapa yang sejak awal telah di lantik secara resmi menjadi tim sukses kandidat lain.Â
Bapak mungkin bisa menepis isu ini dengan anggapan bahwa inilah buah keberhasilan bapak merangkul kelompok yang telah berafiliasi dengan kandidat lain. Akan tetapi, penting untuk bapak cermati mengenai motivasi yang membuat kelompok ini tiba-tiba banting setir menjadi pendukung militan bapak yang sebelumnya berada di garda terdepan kandidat lain.
Pak PJ yang saya Hormati,
Menurut analisa sederhana penulis, ada tiga kelompok yang besar kemungkinan akan tampil ‘manis’ di muka bapak saat ini, yang pertama kalangan birokrasi yang ingin mengamankan jabatan. Salah satu hantu dalam politik daerah adalah mutasi dan non job. Senjata ini adalah senjata paling mematikan bupati yang berkuasa untuk melumpuhkan lawan-lawan politik.Â
Terutama bagi orang-orang yang cinta mati dengan jabatanya. Persoalanya kedepan adalah, dengan posisi bapak yang belum genap setahun di Busel, ketika nanti bapak benar-benar maju sebagai kandidat Bupati yang mana mesti oleh aturan bapak harus menanggalkan jabatan, bahkan status kepegawaian bapak, jaminan apa para birokrasi ini akan tetap kukuh mendukung bapak sebagaimana saat ini ? jangan sampai mukanya tak lagi semanis sekarang.Â
Yang ada mungkin mereka akan bermuka manis di PJ yang baru lagi. Kelompok kedua adalah para politisi dan beberapa yang mengaku tokoh masyarakat. Menurut rumor yang beredar luas (terserah bapak percaya atau tidak) beberapa dari mereka hanya ingin sebatas mengamankan posisi di kancah perebutan paket proyek, karena sebagaimana maklum, sekarang lagi musim proyek, yang untuk itu keputusan tertingginya ada di jari telunjuk bapak. Apa kira-kira yang terjadi jika jari telunjuk bapak sudah tidak bisa mengekseskusi ‘proyek-proyek’ itu lagi nantinya. Sudah ada jari telunjuk lain yang akan menggantikan bapak.Â
Tentu tidak semua politisi Busel seperti itu, akan tetapi kiranya bapak bisa menggali rekam jejak mereka di setiap kontestasi. Ketiga kelompok pemuda aktivis. Pada saat bapak memberikan sambutan pelantikan KNPI Buton selatan lalu, bapak menyatakan kesetujuanya dengan fakta bahwa pemuda adalah bagian penting dalam perjuangan pemekaran Buton Selatan.Â
Namun disini saya tegaskan pak, benar sekali demikian, namun pada saat perjuangan itu hanya sebagian kecil pemuda yang benar-benar konsen mengawal pemekaran Buton selatan, tak lebih dari jumlah jari tangan dan kaki. Tetapi saat ini, menurut pengamatan penulis, sudah berjamuran kelompok pemuda dengan gaya gertak aktivis mencari peruntungan di berbagai dinas-dinas. Ada yang berbentuk LSM, OKP dan lain-lain.Â
Dari beberapa kelompok ini dalam diskusi internalnya tidak lain tidak bukan juga memiliki keinginan di paket proyek 2016 ini. Kalau bapak tidak percaya silahkan sebarkan intelejen bapak untuk mengecek kebenaranya.Â
Sebenarnya beberapa dari kelompok pemuda ini sudah menggambungkan diri dengan tim sukses di kandidat lain selama ini, penulis pun juga kaget, melihat foto bapak dengan beberapa aktivis beberapa minggu lalu, sekarang mereka banting setir mendukung bapak, ada apa ?. penulis pun juga tidak dapat menerka apa yang terjadi ketika PJ kelak berganti dan bapak resmi jadi calon Bupati dan bersaing keras dengan kandidat lain, apakah kutu loncat dapat menjadi tim militan ?.
Pak PJ yang saya kagumi.
Sepintas lalu bapak telah memberikan harapan bagi masyarakat Busel. Berbagai rencana pembangunan telah bapak sosialisasikan dimana-mana. Selain APBD busel yang naik 300% lebih, juga rencana megaproyek yang cukup fantastis, yakni sekolah internasional, GOR, bandara internasional dan berbagai program lain. Jika semua ini benar-benar terwujud nantinya pasti akan menjadi modal politik yang besar bagi bapak.Â
Kesuksesan ini dapat membuka ruang politik yang besar bagi bapak, dan bapak tentu bisa di terima di daerah mana saja, termasuk kota Baubau, umpanya. Akan tetapi sekali lagi pak, ini baru rencana, dan ketika bapak resmi mundur dari PJ mungkin rencana itu belum terlaksana utuh. Sehingga berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Karena PJ sebelum bapak juga memiliki rencana yang besar-besar kala itu.
DisisI lain, pasti saja, banyak elit politik tertentu tidak suka dengan kebijakan bapak saat ini. Karena menghalangi langkah politiknya di Buton selatan. Karena santer terdengar, bapak itu susah di kendalikan begitu saja. Jadi cara terbaik untuk menggeser bapak dari PJ, sekaligus, menggeser bapak dari memuluskan rencana pembangunan prestisius itu adalah dengan mendorong bapak maju sebagai calon bupati Busel, dengan demikian meraka akan leluasa menjalankan kepentinganya. Faktanya, beberapa orang tim militan dari kandidat tertentu sekarang selalu mendorong bapak dan berada di samping bapak.
Pak PJ yang saya hormati,
Surat ini mungkin bisa saja bapak nilai sebagai sebuah usaha politik. Tetapi sekali lagi, segalanya berada di tangan bapak. Tetapi sekali lagi, penulis sendiri merasa berkewajiban menyampaikan apa yang penulis pikirkan dan cermati. Silahkan di pahami dengan persepsi bapak. Di buang tong sampah juga tidak mengapa. Karena perjalanan masih panjang. Waktu untuk bersua selalu penulis nantikan.
Untuk itu bila ada kata atau kalimat yang tidak mengena di hati bapak, penulis mengucapkan permohonan maaf beribu maaf. Tiada maksud penulis menyinggung hati siapapun.
Billahi Taufiq walhidayah
Wassalamu’alaikum.
Batauga, 03 Maret 2016
LA ODE SAKIYUDDIN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H