Mohon tunggu...
La Ode Ahmar
La Ode Ahmar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktif

Progresif, Inspiratif, dan Tuntas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aspasia Miletus: Wanita di Balik Kejayaan Yunani Klasik

13 November 2021   11:06 Diperbarui: 13 November 2021   11:16 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Aspasia Miletus (Sumber Cekricek.id)

Hataera umumnya lebih berpendidikan dari pada wanita Yunani pada jaman tersebut. Selain itu, mereka juga memiliki latar belakang pendidikan filsafat, sejarah, politik, ilmu pengetahuan, seni dan sastra, sehinggga mereka bisa menyesuaikan pembicaraan dengan para pria berkelas. Zaman Kejayaan Yunani

Aspasia hidup di zaman kejayaan Yunani, Saat dipimpin oleh Pericles (445-429 SM). Aspasia adalah mentor oratorial sekaligus Penasihat dari Pericles dan Socrates, karena kefasihan bertutur kata yang dimilikinya serta kemampuan Aspasia dalam meyakinkan orang banyak dari cara menyampaikan gagasan dan ide-idenya. Pericles dan Aspasia senang berkumpul dan mengobrol (berdiskusi) dengan para intelektual sepanjang malam.

Socrates (469-399 SM) adalah anak pemahat batu yang miskin dan pernah menjadi tentara dalam Perang Peloponesia (431 - 404 SM) antara Athena yang dipimpin oleh Pericles dan Kekaisarannya melawan Liga Peloponnesos yang dipimpin Archidamia dari Sparta. Di umur 40 tahun Socrates mulai bertanya, "apa itu hidup?", "buat apa manusia hidup?", dan "apa itu kebijaksanaan?" yang menjadikan Pemikiran rasional bermula dari masa ini, ilmu dari observasi, analisa, dan teori…

Pericles adalah orator terhebat yang karismatis karena Aspasia sang mentor mendidiknya dengan baik sehingga berbekas dalam orasi-orasinya untuk meyakinkan orang banyak. Pidatonya "bak guntur dan halilintar yang datang dari Dewa Zeus sehingga lawan politiknya Thucydides,  ketika ditanya oleh raja Sparta Archidamus, "Siapa yang lebih hebat, diriku atau Pericles?!", Thucydides langsung menjawab, "Pericles!". Karena walaupun Pericles kalah, ia akan mampu meyakinkan semua orang bahwa ia menang!

Aspasia Miletus seorang wanita yang memberikan penguatan pemikiran kepada Pericles bahwa Demokrasi adalah harapan untuk masa depan Yunani agar Keadilan bagi rakyat terwujud, tanpa memandang status sosial rakyatnya.  Dengan tehnik retorika dalam meyakinkan orang banyak terutama dari kalangan bangsawan yang kadang mengkritik kebijakannya.

 

La Ode Ahmar, SP

Mahasiswa Magister Agribisnis

Direktrorat Program Pasca Sarjana

Univ. Muhammadiyah Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun