Mohon tunggu...
Laode AbdulHamid
Laode AbdulHamid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi 21107030015

Berjuang adalah hal yang terbaik daripada harus menyerah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pasar di Atas Air? Begini Kondisi Pasar Terapung Pasca Pandemi

14 Juni 2022   07:20 Diperbarui: 14 Juni 2022   07:43 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto penulis saat wawancara dengan salah satu pedagang (Dokpri) 


Indonesia merupakan salah satu atau bahkan satu-satunya negara yang memiliki banyak pulau di dalamnya, bahkan beberapa pulau di Indonesia masuk ke dalam pulau terbesar di dunia contohnya. 

Seperti pulau Papua atau Nugini yang luasnya sekitar 785.573 Km (tujuh ratus delapan puluh lima ribu lima ratus tujuh puluh tiga kilometer peresegi) yang menduduki posisi pulau terbesar ke-2 (dua) di dunia, pulau Kalimantan yang luasnya sekitar  748.168 Km (tujuh ratus empat puluh delapan ribu seratus enam puluh delapan kilometer peresegi) yang menduduki posisi pulau terbesar ke-3 (tiga) di dunia, pulau Sumatera yang luasnya sekitar  443.066 Km, (empat ratus empat puluh tiga ribu enam puluh enam kilometer peresegi) yang menduduki posisi pulau terbesar ke-6 (enam) di dunia, pulau Sulawesi yang luasnya sekitar 174.600 Km (seratus tujuh puluh empat ribu enam ratus kilometer peresegi) yang menduduki posisi pulau terbesar ke-11 (sebelas) di dunia, dan pulau Jawa yang luasnya sekitar 126.700 Km (seratus dua puluh enam ribu tujuh ratus kilometer peresegi) yang menduduki posisi pulau terbesar ke-13 (tigabelas) di dunia.

Salah satu pulau yang ada di Indonesia ialah Kalimantan. Kalimantan mempunyai sejarah yaitu di zaman Hindia Belanda Kalimantan dikenal dengan sebutan Borneo yang diambil dari nama kesultanan Brunei. Namun masyarakat disana tetap mengenal pulau tersebut dengan sebutan Kalimantan. 

Salah satu pendapat mengatakan bahwa Kalimantan atau Klemantan yang berasal dari bahasa Sansekerta, Kalamanthana  yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar, karena vocal a pada kala dan manthana biasanya tidak disebut maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut penduduk asli Klemantan atau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.

Kalimantan sendiri terbagi menjadi 5 bagian yaitu Kalimantan Barat yang ber ibukotakan Pontianak,  Kalimantan Timur yang ber ibukotakan Samarinda, Kalimantan Tengah yang ber ibukotakan Palangkaraya, Kalimantan Selatan yang ber ibukotakan Banjarbaru, dan Kalimantan Utara yang ber ibukotakan Tanjung Selor. 

Kalimantan atau yang biasa disebut dengan borneo merupakan sebuah pulau yang setiap wilayahnya dihubungkan oleh sungai-sungai, pulau Kalimantan sendiri memiliki banyak pesona dan keindahan di dalamnya, suasananya yang masih asri dan terjaga menjadi nilai plus dari pulau yang dijuluki seribu sungai ini. 

Keberadaan sungai-sungai tersebut mempengaruhi aktivitas penduduk nya, salah satunya dengan munculnya berbagai macam sektor pariwisata dan sarana ekonomi bagi masyarakat setempat. Kali ini penulis akan mengajak kalian untuk membahas salah satu tempat wisata yang ada di Kalimantan tepatnya di Kalimantan Selatan Banjarmasin, tempat wisata yang akan kita bahas ini yaitu Pasar Terapung.


Apasih Pasar Terapumg Itu?

Foto pengunjung yang ada di pasar terapung siring (Dokpri) 
Foto pengunjung yang ada di pasar terapung siring (Dokpri) 


Pasar terapung yang berlokasikan di Banjarmasin Kalimantan Selatan, merupakan salah satu objek wisata yang masih eksis hingga saat ini, pasar yang terletak diatas sungai ini merupakan pasar terapung tertua di dunia. Di pasar terapung sendiri kita bisa melihat aktifitas jual beli diatas sungai dengan menggunakan jukung atau perahu yang unik dan juga khas. 

Perahu atau jukung berdesak-desakan satu sama lain mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliuran, kebanyakan pedagangnya yaitu perempuan atau ibu-ibu. Mereka biasa menggunakan tanggui atau topi katui lebar dari daun rumbia, uniknya lagi di pasar terapung ini masih berlaku sistem barter atau bapanduk dalam bahasa Banjar. 

Pasar terapung sendiri merupakan salah satu objek wisata Kalimantan Selatan yang buka dari jam 04.00 AM WITA sampai 08.00 AM WITA dan jika ingin berkunjung kesana kalian harus menggunakan kapal kecil yang menggunakan mesin "klotok". 

Sebelum kalian pergi ke pasar terapung sebaiknya kalian harus menyewa klotoknya terlebih dahulu dikarenakan jika kalian tidak meyewanya maka kalian tidak akan sampai ke pasar terapung tersebut karena letak pasarnya berada ditengah-tengah sungai, disana kalian bisa melakukan transaksi layaknya di pasar biasa, bedanya kalian bertransaksi diatas air menggunakan kelotok atau jukung. 

Di pasar terapung sendiri menjual bermacam-macam makanan atau kue khas  Banjar yang bisa dijadikan oleh-oleh, kalian juga bisa makan makanan khas Banjar langsung di pasarnya, dan kalian akan merasakan sensasi makan sambil was-was takut jatuh akan tetapi seru dan menyenangkan. 

Namun sekarang pasar terapung sudah ada yang terletak di pinggir sungai yang tepatnya di Jalan Piere Tendean Sungai Martapura,, Gadang, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123, atau yang biasa dikenal orang Banjarmasin Siring, sehingga kalian tidak harus lagi untuk menyewa klotok atau kapal kecil.


Kondisi Pasar Terapung Pasca Pandemi

Foto penulis saat wawancara dengan salah satu pedagang (Dokpri) 
Foto penulis saat wawancara dengan salah satu pedagang (Dokpri) 


Salah satu pusat sektor ekonomi dan pariwisata kota Banjarmasin ini baru ber operasi kembali lebih kurang empat minggu yaitu sejak melonggarnya kebijakan ppkm oleh pemerintah setempat akan tetapi pedagang disana merasakan adanya penurunan penghasilan hingga 50% (lima puluh persen). 

Penulis sudah menelusuri pasar terapung tersebut dan bertanya kepada salah satu ibu-ibu atau penjual yang ada di pasar terapung siring. Penulis bertanya mengenai kondisi pasar terapung sebelum adanya covid-19, Pra Endemi, dan Pasca Pandemi. 

"sebelum ada covid ini jualannya banyak yang beli dan pasarnya pun ramai di kunjungi oleh pengunjung bahkan sampai sampai sering orang-orang asing (bule) berkunjung ke pasar terapung ini dan biasanya memborong jualan saya, namun setelah adanya covid pasar terapung ini sempat di tutup sehingga saya susah untuk mencari nafkah dan kadang saya berjualan hanya di sungai dekat rumah saya saja. 

Itupun jualan saya kadang tidak ada yang laku terjual, dan sekarang pasca pandemi ini pasar sudah diperbolehkan untuk buka, pemerintah setempat juga sudah memberitahukan kepada kami para pedagang bahwa pasar terapung akan di buka untuk seterusnya dan jualan saya pun mulai ramai lagi di kunjungi dan dagangan saya sudah sering terjual habis lagi" tutur bu Putri salah seorang pedagang yang ada di Pasar terapung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun