Mohon tunggu...
LAODE. M. JUNAIM
LAODE. M. JUNAIM Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat Desa/Jurnalis MoJo Indonesia/Pengurus Relawan Pegiat Desa Nusantara (RPDN)

Menulis dan terus menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Strategi Desa dalam Menurunkan Stunting dengan 20 Persen Dana Desa untuk Ketahanan Pangan @KompasianaDESA

29 Januari 2025   16:12 Diperbarui: 29 Januari 2025   16:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan dalam Implementasi Strategi dan Solusinya

1. Kurangnya Koordinasi antara Pemerintah Desa dan Masyarakat

Solusi: Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan.

2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Pengelolaan Program

Solusi: Melatih aparat desa dan kader posyandu agar lebih kompeten dalam menjalankan program gizi dan ketahanan pangan.

3. Hambatan dalam Distribusi Pangan Sehat ke Seluruh Warga Desa

Solusi: Mengembangkan jaringan distribusi berbasis komunitas yang melibatkan petani lokal, koperasi, dan pelaku usaha kecil.

Kesimpulan

Untuk menurunkan angka stunting secara signifikan, desa harus mampu memanfaatkan minimal 20% Dana Desa untuk ketahanan pangan secara optimal. Strategi yang berbasis pada potensi lokal, seperti Desa Tematik Ketahanan Pangan, program Bantuan Makan Bergizi Gratis, Kebun Gizi Desa, serta pemberdayaan perempuan dan UMKM pangan sehat, akan memperkuat upaya penurunan stunting.

Dengan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan sektor terkait, diharapkan angka stunting dapat ditekan secara signifikan, dan target nasional yang belum tercapai dapat diwujudkan dalam beberapa tahun ke depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun