Ada juga cerita lain, jika ketiban pulung sebenarnya memiliki arti; mendapat kebahagian. Jadi momen itu disalah artikan dengan menggantung diri dianggap sebagai jalan pintas untuk mendapat kebahagiaan. Sebab kematian berarti terbebas dari segala macam kesulitan seperti orang yang sedang sakit berkepanjangan, terhimpit persoalan ekonomi, atau malu karena telah melakukan perbuatan tercela.
Padahal di zaman telah banyak berubah jauh lebih moderni ini harusnya mitos tersebut harusnya bisa dikaburkan atau hilangkan dalam peradaban. Sebab secara penjelasan ilmiah, daerah Gunungkidul terletak di atas pegunungan kapur dan pijaran yang sering disebut Pulung Gantung itu adalah pijaran yang berasal dari perpaduan zat fosfor dan zat kapur.
Jadi saya lebih setuju jika utama tingginya kasus bunuh diri setelah melihat Pulung Gantung lebih disebabkan karena kesalahpahaman dan rendahnya pemahaman. Dan saya percaya seiring berjalannya waktu serta berubahan zaman, mitos itu akan luntur dan menghilang.
Berpikir positif dan Optimis, Hidup akan indah.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H