Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Fenomena Mitos Pulung Gantung

24 Januari 2019   21:09 Diperbarui: 25 Januari 2019   02:07 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada juga cerita lain, jika ketiban pulung sebenarnya memiliki arti; mendapat kebahagian. Jadi momen itu disalah artikan dengan menggantung diri dianggap sebagai jalan pintas untuk mendapat kebahagiaan. Sebab kematian berarti terbebas dari segala macam kesulitan seperti orang yang sedang sakit berkepanjangan, terhimpit persoalan ekonomi, atau malu karena telah melakukan perbuatan tercela.

Padahal di zaman telah banyak berubah jauh lebih moderni ini harusnya mitos tersebut harusnya bisa dikaburkan atau hilangkan dalam peradaban. Sebab secara penjelasan ilmiah, daerah Gunungkidul terletak di atas pegunungan kapur dan pijaran yang sering disebut Pulung Gantung itu adalah pijaran yang berasal dari perpaduan zat fosfor dan zat kapur.

Jadi saya lebih setuju jika utama tingginya kasus bunuh diri setelah melihat Pulung Gantung lebih disebabkan karena kesalahpahaman dan rendahnya pemahaman. Dan saya percaya seiring berjalannya waktu serta berubahan zaman, mitos itu akan luntur dan menghilang.

Berpikir positif dan Optimis, Hidup akan indah.

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun