Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

3 Cermin dalam Bingkai Pernikahan

14 Maret 2017   00:10 Diperbarui: 20 Maret 2017   10:00 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Hatiku masih saja tak menentu ketika kaki memasuki menit-menit sakral dalam hidupku. PERNIKAHANKU. Angan-angan, khayalan itu tetap tak ada putusnya menyelip masuk. Semakin aku tutup semakin liar menembus.

Antara perempuan dan laki-laki yang berciuman menghapus duka. Antara Andara dan Lanang dalam buaian puisi-puisi Pablo Nerunda. Mereka sesesungguhnya menyembunyikan luka.

Begitu juga ketika aku berjalan pelan dan duduk disampingmu, kau menatapku lembut. Namun aku menemukan luka. Tiba tiba aku merasa iba.akan bahagia yang pura-pura kita suguhan pada penghulu dan tamu undangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun