Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kenali Seluk-beluk Kerja Polisi di Pameran 'Together We Can Turn Back Crime'

11 April 2016   00:35 Diperbarui: 11 April 2016   17:33 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pameran 'Together We Can Turn Back Crime' (8-10 April 2016) di Piazza Entrance, Mall Gandaria City Jakarta Selatan."][/caption]Tak bisa dipungkiri polisi masih dicap seram dan kurang bersahabat. Banyak masyarakat yang memiliki kendaraan sering marah-marah dan menghindar ketika melihat polisi karena takut ditilang. Semua itu disebabkan karena masyarakat tidak mengetahui direktorat dan mengenal lebih dalam fungsi-fungsi Kepolisian.

Menyiasati hal tersebut, polisi menjemput bola duluan dalam memperkenalkan pelayanan kepolisian lewat pameran 'Together We Can Turn Back Crime' (8-10 April 2016) di Piazza Entrance, Mall Gandaria City, Jakarta Selatan.

Tujuan pameran ini ialah untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa polisi terdiri dari berbagai bagian tidak hanya lalu lintas, ada bagian narkoba, bagian reserse umum, bagian kedokteran dan lain-lainnya.

[caption caption="Tujuan pameran ini ialah untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa polisi terdiri dari berbagai bagian tidak hanya lalu lintas, ada bagian narkoba, bagian reserse umum, bagian kedokteran dan lain-lainnya."]

[/caption]Lewat pameran ini masyarakat diharapkan lebih percaya kepada polisi dan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Polda Metro Jaya juga memperkenalkan teknologi yang digunakan pihak kepolisian. Sehingga, masyarakat bisa mengetahui dan lebih percaya kepada aparat kepolisian. 

"Lewat pameran ini kami ingin mendekatkan diri kepada masyarakat dan memperkenalkan teknologi kepolisian agar masyarakat tahu dan percaya bahwa polisi-polisi pelayan dan pengayom masyarakat. Sejajar dengan  polisi-polisi di kota Metropolitan di luar sana seperti New York, Australia, dan lain-lain," tutur Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Muhammad Iqbal.

[caption caption="Polda Metro Jaya juga memperkenalkan teknologi yang digunakan pihak kepolisian."]

[/caption]Adu tembak polisi dengan teroris dalam peristiwa bom Sarinah (13/1/2016) sepertinya telah membuat masyarakat penasaran dengan polisi, terbukti dengan adanya fenomena polisi ganteng dan popularitas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Khishna Murti.

Masyarakat tampak antusias melihat setiap stand yang ada di areal pameran, yakni di lantai dasar. Selain itu, beberapa pengunjung lainnya juga asyik berburu foto dengan para pihak kepolisan yang terlihat lebih trendi dan gaul dengan berpakaian khas Turn Back Crime yang ternyata harganya cukup terjangkau.

[caption caption="Berpakaian khas Turn Back Crime"]

[/caption]"Murah Rp 75 ribu, dan celananya ada jahit sendiri,” ujar Khishna Murti mengenai Pakaian Turn Back Crime. “Pameran ini hanya bentuk komunikasi dengan masyatakat saja, agar lebih dekat," lanjutnya.

Selama ini Polisi lebih dikenal dengan seragam berwarna cokelat lengkap dengan senjata di seluruh tubuhnya. Perubahan berpakaian lebih kasual, lebih gaul dan egaliter ini untuk menipis polisi dari kesan angker dan seram. Polisi adalah pengayom masyarakat, bukan untuk menakut-nakuti.

**
[caption caption="Antusias Masyarakat."]

[/caption]

[caption caption="Masyarakat bisa mengetahui dan lebih percaya kepada aparat kepolisian."]

[/caption]Foto-foto: Trie yas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun