Mohon tunggu...
Trie Yas
Trie Yas Mohon Tunggu... Jurnalis - Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Sehari-hari bekerja sebagai Graphic design, editing foto, editing video (motion graphic). Namun tetap menulis buat menyeimbangkan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib 5 Kegiatan Terkait Peristiwa 1965

26 Oktober 2015   03:29 Diperbarui: 16 Mei 2016   02:59 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkinkah masyarakat Indonesia masih terlalu takut ketika muncul upaya mengungkap kebenaran sejarah kelam gerakan 30 S PKI ? atau takut ideologi komunis mulai bangkit kembali?  

Eros Djarot ketika membuat film Lastri berujar  “Bagi saya bukan ideologi PKI itu yang mesti diluruskan, namun para korban-korban yang sudah puluhan tahun ini hidup dengan stigma PKI inilah yang mesti kita tinjau lagi, kasihan mereka. Karena sekali lagi mereka yang disebut PKI itu banyak yang jelas-jelas dipaksakan untuk terlibat.”

Novel Amba (Laksmi Pamuntjak) dan Pulang (Leila S. Chudori) mencoba memaparkan sudut pandang korban tak bersalah, tak terlibat dalam pembunuhan. Tetapi bagaimana  para korban kesadisan dari peristiwa kelam tersebut ? Benarkah G30SPKI itu tak lebih dari peristiwa politis semata yang sukses bermain peran?

Dengan adanya pelarangan-pelangaran kegiatan dalam pemulihan dari peristiwa 1965. Itu artinya kita akan tetap dalam perdebatan akan kebenaran sejarah. Sayangnya, sudah terlanjur puluhan tahun tertanam di otak masyarakat Indonesia melalui film G30SPKI yang ketika masa ORBA berkuasa wajib tayang di televisi.

***

sumber foto : www.ububwriterreadersfestiva.com

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun