Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bermimpilah agar Hidupmu Indah!

18 Maret 2022   15:46 Diperbarui: 19 Maret 2022   00:48 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mimpi | Ilustrasi:pixabay.com

"Mulailah dari mana kamu berada. Gunakan apa yang Anda miliki. Lakukan apa yang kamu bisa." - Arthur Ashe 

Bagi sebagian orang mimpi hanyalah sekedar bunga tidur yang tidak perlu terlalu diperhatikan, apalagi jika itu adalah mimpi buruk. 

Namun bagaimana jika itu adalah mimpi yang indah yang mengubah nasib dan keadaan kita menjadi lebih baik? 

Katakanlah itu tentang bermimpi memiliki rumah sendiri yang sederhana, namun memiliki halaman luas dan parit yang mengalir tanpa henti. Tetap akan dibiarkan lewat sebagai bunga tidur atau justru menimbulkan inspirasi untuk diwujudkan?

Di sekitar kita banyak orang yang memiliki mimpi namun tidak pernah bangun untuk memperjuangkan mimpi itu menjadi kenyataan. Akibatnya dari tahun ke tahun tidak nampak perkembangan signifikan dalam kehidupannya. Jika Sang Pencipta mampu membuat mimpi menjadi nyata, dari tidak ada menjadi ada, mengapa kita tidak meminta restunya?

Adalah Cahaya, gadis muda berusia 18 tahun yang baru lulus dari SMK N 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. 

Sebuah SMK unggulan di Jogja, dengan nama legendaris STM Pembangunan Yogyakarta. Sebagai karyawan baru di sebuah perusahaan manufaktur di kotanya, ia mendapat tugas sebagai teknisi pengelolaan water treatment atau instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Sebuah pekerjaan yang sesuai dengan program studi analis kimia yang dipelajarinya.

Baru lulus dan mendapat pekerjaan tentu menyenangkan bagi kebanyakan orang seusia Cahaya. 

Pendapatannya lebih dari cukup jika hanya untuk memenuhi gaya hidup orang muda seperti beli pulsa atau kuota, ganti hape, atau untuk jalan-jalan ke mall, makan, dan nonton di bioskop. Tentu ini juga karena didukung gaya hidupnya yang sederhana namun elegan, jauh dari kesan hedon. Bahkan sepeninggal ayahnya ia banyak membantu perekonomian keluarga bersama sang kakak.

Memang Cahaya baru kurang lebih sembilan bulan bekerja, namun berbeda dengan kebanyakan karyawan baru, ada hal yang berbeda dengan dirinya. 

Awal-awal ia sering berangkat bekerja dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun warna biru, yang usianya kira-kira sudah 22 tahun. 

Pada masanya motor ini memang termasuk motor bagus dan diminati karena modelnya menarik dan bermesin 125 cc, sementara saat itu rata-rata mesin motor masih 100 cc & 110 cc.

Dengan kendaraan itu bisa dibayangkan bahwa motornya adalah yang paling tua di deretan motor-motor masa kini yang rapi terpakir di halaman dengan dominasi skuter matic, apalagi tipe PCX dan N-Max yang sedang booming. Apakah muncul rasa minder? 

Tentu ada, sewajarnya gadis muda seusianya yang hidup di lingkungan orang muda di zaman digital yang tidak pernah ketinggalan meng-upgrade gaya hidup gegara gencarnya iklan di media sosial.

Namun ada hal menarik dari Cahaya untuk menunjukkan jati dirinya, seorang gadis yang mandiri, memiliki mimpi, memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya, dan ia membuktikan itu. 

Pertama, enam bulan setelah bekerja ia berhasil membeli sepeda motor baru Honda Vario 125 cc, dibayar tunai. Bisa membayangkan di saat orang dimanjakan oleh leasing untuk kredit dengan DP hanya 500 ribu rupiah, ia memilih membeli secara tunai.

Kedua, setelah membeli motor ini, goal dia selanjutnya adalah menabung agar bisa mengumpulkan uang untuk merenovasi rumah neneknya. Sebab rumah itu diwariskan sang nenek kepadanya dengan usia bangunan yang lebih dari 30 tahun, tentu banyak yang harus diperbaiki. 

Bisa dibayangkan, gadis usia 18 tahun berjuang untuk merenovasi rumah? Berapa tahun yang ia butuhkan agar uangnya cukup? Namun semua itu menjadi kebulatan tekadnya yang sangat kuat.

Selidik punya selidik apa sih yang membuat Cahaya memiliki pencapaian hebat untuk ukuran seorang pekerja baru, dan sosok yang masih muda belia ini?

Pertama, ia sudah terkondisikan hidup dalam keluarga sederhana. Di mana setiap hal yang ingin dicapai harus diperjuangkan, seperti menabung untuk bisa membeli barang yang diperlukan. Pelajaran ini ditanamkan oleh almarhum ayah, dan juga oleh ibunya yang saat ini tinggal bersama Cahaya dan kakaknya.

Kedua, dari keluarga ia mendapatkan sebuah pola pikir lebih baik susah sekarang tapi akhirnya bahagia, daripada bahagia sekarang tetapi susah dikemudian hari. 

Itu sebabnya ia rela berhemat tidak membeli ini-itu seperti teman-teman seusianya, namun rajin menabung agar bisa mengumpulkan uang. 

"Kalau tidak hemat kapan saya bisa punya motor baru, padahal saya tidak bisa bergantung pada orang tua seperti teman-teman saya", ujar Cahaya.

Ketiga, selalu punya mimpi adalah kekuatan Cahaya untuk menjalani hidupnya. Memiliki mimpi bisa membeli motor baru secara cash membuatnya bekerja dengan rajin, bahkan memiliki usaha lain di luar jam kerja di perusahaannya. 

Itu adalah mimpi jangka pendek yang sudah berhasil dicapainya. Mimpi jangka panjangnya adalah merenovasi rumah, sesuatu yang perlu dia perjuangkan demi masa depannya, tentu karena ia akan berkeluarga suatu saat nanti, dan membutuhkan rumah yang layak.

Cahaya adalah sekelumit kisah orang-orang berjiwa besar, dalam kesederhanaan dan keterbatasan mampu mendobrak dan melangkah keluar untuk memenangkan pertandingan kehidupan. Kuncinya satu: milikilah mimpi dan perjuangkan menjadi kenyataan dengan restu Illahi.

"Kamu tidak pernah terlalu tua untuk menetapkan tujuan lain atau untuk memimpikan mimpi baru." - CS Lewis 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun