Dampaknya adalah ia akan gagal mengenali fase-fase atau tanda-tanda yang ditunjukkan terkait dengan penyakit jantung, sehingga beberapa kejadian langsung meninggal dunia mendadak.
Beberapa orang seringkali berkata bahwa mati hidup di tangan Tuhan, mati sekarang atau besok intinya juga akan mati.Â
Kalimat tersebut seolah-olah ruhani sekali, namun bisa juga sebagai bentuk menutup-nutupi ketakutannya. Apa yang membedakan? Tentu pola tindak yang diperlihatkan.Â
Orang yang hidup saleh tentu akan berusaha hidup dengan cara hidup yang sehat dan benar, menerapkan emotional-focused coping dengan cara-cara positif yang akan memberikan dampak yang berbeda terhadap kesehatan fisik dan mentalnya.Â
Sedangkan orang menutup-nutupi ketakutannya (takut adalah salah satu bentuk emosi) akan hidup tanpa peduli lagi dengan cara hidup sehat, pola pikir yang benar, karena ia berada dalam kondisi putus asa.
Problem-Focused Coping
Strategi coping berfokus pada masalah adalah sebuah usaha untuk mengurangi akibat adanya stres dengan cara menghadapi langsung sumber stres tersebut.Â
Dengan menghadapi sumber stres maka diharapkan kesedihan, kekecewaan, kemarahan, dan berbagai penderitaan fisik yang ditimbulkan bisa berkurang.
Sebagai contoh, seseorang yang divonis mengidap penyakit jantung pada contoh di atas memilih untuk mengetahui persis tentang kondisi sakitnya.Â
Maka ia akan mencari informasi seluas-luasnya dari berbagai sumber, dari dokter, maupun dari sesama pasien atau mantan pasien yang berhasil sembuh dan sehat.Â
Ketika seseorang ini mencari informasi dengan sedemikian gigih, ia memiliki optimisme yang terus tumbuh dalam hatinya, ia memiliki harapan untuk sembuh, setidak-tidaknya harapan untuk hidup lebih sehat sehingga berusia lebih panjang. Tentu ini sebuah modal yang sangat positif.
Bagaimana problem-focused coping pada seorang karyawan yang seringkali merasa tertekan, kehabisan waktu kerja di kantor sampai-sampai harus membawa pulang pekerjaan untuk dilanjutkan di rumah padahal di rumah ada keluarga yang harus mendapatkan perhatian juga.Â