Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Untuk Menciptakan Penerus yang Sukses, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Pemimpin

21 Februari 2021   04:04 Diperbarui: 22 Februari 2021   19:01 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya sebagian pemimpin terjebak lagi, kali ini terjebak dalam hallo effect dan devil effect. Kesan pertama terhadap seseorang akan mempengaruhi penilaian terhadap orang tersebut secara keseluruhan. 

Jadi kita memakai standar umum seperti penampilan yang rapi dan menarik untuk menentukan sifat yang lebih spesifik seperti mudah bergaul, disenangi banyak orang, dan pribadi yang baik. Bila kita langsung memberikan penilaian positif dengan spontan tanpa penggalian lebih dalam, maka disebut hallo effect.

Demikian halnya terhadap orang yang berpenampilan biasa, terlihat sederhana, postur kurang menarik, lalu dengan spontan tanpa penggalian lebih dalam memberikan penilaian negatif dengan menyimpulkan bahwa ia seorang yang tidak percaya diri, tidak mampu bergaul dengan orang lain, dan pribadi yang tidak tangguh, hal ini disebut devil effect.

Ini juga bisa terjadi pada anak buah yang dinilai selalu membantah, padahal ia sedang menyampaikan argumentasi rasional, bahkan pada anak buah yang banyak diam karena memang seorang introvert yang berciri khas sedikit bicara dan banyak bekerja. 

Devil effect bisa juga terjadi pada anak buah yang tidak mudah menyerah mempertahankan opininya karena ia seorang yang menyukai challenge daripada sekedar menjadi penurut Anda.

Apabila seorang atasan mengalami hallo effect terhadap bawahannya, maka seluruh perilaku bawahannya tersebut akan cenderung dinilai positif oleh atasannya. Toleransi atas kesalahan yang dilakukan oleh bawahannya tersebut juga akan tinggi. Anak buah tersebut akan seperti anak emas di mata atasannya.

Akan tetapi, apabila seorang atasan mengalami devil effect terhadap bawahannya, maka meski bawahannya tersebut mencapai target yang diberikan, sang atasan akan bersikap skeptis, menilai bahwa prestasi tersebut dicapai bawahannya karena kebetulan saja bukan akibat dari kerja kerasnya. Anak buah tersebut diperlakukan bak anak tiri.

Anda harus mampu menentukan Jobdes, Jobspec, sampai dengan menjabarkan target kerja anak buah yang akan Anda kembangkan sebagai pemimpin baru, agar Anda tidak terjebak dalam hallo effect, devil effect, kemiripan diri, dan asumsi-asumsi pribadi lain yang subyektif. Sehingga benar-benar bisa menemukan potensi dan kompetensi yang sesuai dengan rencana pengembangan yang akan Anda lakukan. Jika Anda kesulitan, diskusikanlah dengan HR yang memiliki keahlian ini.

Menyiapkan Roadmap

Anda akan disebut "halu" jika menyatakan siap mencetak pemimpin baru namun tidak menyiapkan peta jalan atau roadmap bagi calon pemimpin yang Anda siapkan. Dari mana roadmap dimulai, tentu saja dari tujuan akhir yang ditarik maju ke langkah pertama perjalanan yang akan dimulai.

Roadmap pasti berkaitan dengan timeine, setiap tahapan yang Anda rancangkan harus dijalankan dalam periode waktu tertentu sehingga Anda mudah dalam mengevaluasi setiap pencapaiannya.

Ambillah contoh dalam satu tahun ke depan Anda ingin mencetak pemimpin baru yang akan menduduki posisi supervisor, maka Anda bisa memecah time line setahun yaitu 12 bulan dalam 4 tahapan, di mana setiap tahapan berlangsung dalam 3 bulan, sebutlah sebagai Q1, Q2, Q3, dan Q4 (quarter atau seperempat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun